MARKET NEWS

IHSG Alami Penguatan Terbatas, Analis Sebut Minat Asing ke RI Sedang Minim

Anggie Ariesta 30/12/2021 09:33 WIB

Dalam beberapa hari terakhir, penguatan yang terjadi pada indeks harga saham gabungan (IHSG) sejalan dengan menghijaunya kinerja bursa secara global.

IHSG Alami Penguatan Terbatas, Analis Sebut Minat Asing ke RI Sedang Minim. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Dalam beberapa hari terakhir, penguatan yang terjadi pada indeks harga saham gabungan (IHSG) sejalan dengan menghijaunya kinerja bursa secara global. Akan tetapi, di balik itu investor asing diketahui sedang tidak tertarik menanamkan modalnya di Indonesia.

Head of research Henan Putihrai Sekuritas, Robertus Yanuar Hardy, mengatakan, IHSG di posisi sekarang 6.600 sudah cukup positif. Sayangnya, laju indeks saat ini sudah sangat terbatas sehingga sangat sulit untuk menguat lebih jauh lagi.

"Namun kan belum sesuai dengan harapan (level 6.700), apakah cukup visible di penghujung tahun ini yang kita lihat sudah semakin terbatas untuk menguat lebih jauh lagi ke 6.700-6.800, investor asing minatnya masih ke negara maju," kata Robertus dalam Power Breakfast IDX, Kamis (30/12/2021).

Menurut Robertus, investor asing tidak memilih bursa saham kita ada kemungkinan disebabkan oleh dari segi rasio vaksinasi di negara berkembang seperti Indonesia pada khususnya masih belum cukup tinggi. Sehingga dikhawatirkan kalau misal terjadi atau merebaknya kembali varian Omicron seperti varian Delta pada waktu itu, pasti akan mengalami lebih kesulitan.

"Nah ini kemungkinan yang membuat investor asing masih belum melirik untuk bisa menambah porsinya di negara berkembang khususnya Indonesia," ujarnya.

Untuk bisa mempertahankan level 6.600, lanjut Robertus, cukup penting. Karena di level sekarang sebenarnya jauh lebih penting dari mengejar kenaikan imbas tren yang jauh berbeda.

"Untuk bisa bertahan di 6.500 itu bisa menjadi pijakan yang bagus untuk bisa menatap awal tahun nanti di bulan Januari dan untuk kedepannya pun dengan kebijakan fiskal dan moneter kita masih cukup yakin bertahan setidaknya untuk bisa menunggu katalis yang lebih positif lagi termasuk dari vaksin booster," jelasnya.

Dengan demikian, langkah vaksinasi tambahan diyakini bisa menambahkan kepercayaan investor global untuk bisa melirik aset-aset yang ada di Indonesia. Untuk saham teratas tahun ini seperti BBYB dan lainnya, menurut Robertus mereka merupakan saham yang mengambil langkah rights issue.

"Jadi mungkin ini bisa dijadikan suatu patokan nih nanti untuk para investor di tahun depan kalau ada emiten second liner yang berencana rights issue apalagi harganya lebih tinggi mungkin itu bisa mencatatkan gain yang serupa BBYB dengan +438%," katanya.

Ke depan, Henan Putihrai Sekuritas masih melihat tren yang sama yaitu rights issue, digitalisasi perbankan dan digitalisasi sektor perbankan itu bisa menambah pergerakan harga sahamnya.

Berikut sejumlah saham yang bisa dikoleksi dengan rekomendasi BUY, antara lain PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). (TYO)

SHARE