MARKET NEWS

IHSG Anjlok Pagi Ini, Simak Deretan Sentimen Penting Sepekan

Aldo Fernando - Riset 06/06/2022 11:07 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada lanjutan sesi I perdagangan Senin (6/6/2022). Sentimen penting apa saja yang perlu disimak pekan ini?

IHSG Anjlok Pagi Ini, Simak Deretan Sentimen Penting Sepekan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada lanjutan sesi I perdagangan Senin (6/6/2022). IHSG melorot usai sepekan lalu menguat 2,23%.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.37 WIB, IHSG ambles 1,57% ke 7.070,08 dengan nilai transaksi Rp6,92 triliun dan volume perdagangan 13,52 miliar. Investor asing sendiri masih melakukan beli bersih senilai Rp88,92 miliar.

Penurunan IHSG pagi ini terjadi seiring investor melego saham-saham utama (big cap), macam kuartet bank besar hingga Astra dan Telkom. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) tergerus 1,97%, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 1,77%, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melemah 0,99%, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terdepresiasi 0,30%.

Kemudian, saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) kompak melemah 2,05% dan 0,70%.

Sentimen Pekan Ini

Penurunan IHSG pagi ini mengekor koreksi Wall Street pada Jumat pekan lalu. Tiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) tersebut kompak turun. Dow Jones melemah 1,05%, S&P 500 turun 1,63%, dan Nasdaq ambles 2,47% pada Jumat.

Kendati pagi ini turun signifikan, dalam seminggu belakangan IHSG masih terapresiasi 0,78% dan sejak awal tahun (ytd) IHSG masih dalam tren menguat 7,61%.

Selama minggu ini, investor akan menyimak sejumlah data ‘hot’ baik dari luar maupun dalam negeri.

Dari luar, pelaku pasar akan menunggu rilis data, misalnya, neraca dagang AS per April 2022 pada Selasa malam WIB dan neraca dagang China per Mei pada Kamis pagi minggu ini.

Pada Jumat pagi WIB, China juga akan merilis data tingkat inflasi tahunan per Mei yang diproyeksi masih di kisaran 2%.

Namun, data yang paling ditunggu investor global berkaitan dengan nasib ekonomi AS. Pada Jumat malam WIB, ada dua datang penting dari negeri Paman Sam, yakni  inflasi Mei dan sentimen konsumen selama Mei.

Laju inflasi AS diperkirakan mulai mendingin tinimbang April. Bahkan, sejumlah ekonom memperkirakan inflasi telah mencapai puncak. Ekonom yang dihimpun Tradingeconomics memproyeksikan tingkat inflasi tahunan AS masih di kisaran 8,3% seperti posisi April lalu.

Sementara, dilansir CNBC International, Art Hogan, kepala strategi pasar di National Securities, memperkirakan laju inflasi AS akan berada di 8,2% pada Mei.

Selain soal inflasi, komentar para pemengaruh ekonomi macam CEO JP Morgan Jamie Dimon juga turut menyumbang tone yang kurang positif untuk Wall Street dan pasar finansial global. Dimon bilang pada minggu lalu bahwa investor harus bersiap menghadapi ‘badai’ ekonomi. Selain Dimon, bos pabrikan mobil listrik Tesla Elon Musk juga bilang, ia punya ‘perasaan yang sangat tidak enak’ soal ekonomi saat ini.

Data Dalam Negeri

Dari dalam negeri, sejumlah data ekonomi makro menjadi hal yang tidak bisa dilewatkan oleh investor.

Pada Rabu, akan ada rilis laporan cadangan devisa (cadev) Mei yang, sebagaimana dikutip dari Tradingeconomics, diperkirakan akan lebih rendah (US$133 miliar) dari posisi April (US$135,7 miliar).

Kemudian, pada Kamis, akan ada publikasi indeks keyakinan konsumen yang diproyeksikan naik menjadi 113,5 dari bulan sebelumnya 113,1. Terakhir, pada Jumat, investor akan menyimak pula data penjualan ritel RI per April 2022.

Selain data makro, jadwal cum date dividen 21 emiten juga tentu patut disimak sepanjang minggu ini bagi investor yang ingin mengantongi cuan dari dividen saham pilihan. (ADF)

SHARE