IHSG Anjlok Sampai 2,78 Persen Sepekan Usai Lebaran, Ini Faktanya
Pasar Modal Indonesia selama periode sepekan dari 17 hingga 21 Mei 2021 mengalami penurunan. Bahkan, Indeks terkoreksi begitu dalam hingga 2,78 persen.
IDXChannel - Pasar Modal Indonesia selama periode sepekan dari 17 hingga 21 Mei 2021 mengalami penurunan. Bahkan, Indeks terkoreksi begitu dalam hingga 2,78 persen dalam satu pekan pasca-lebaran.
Terkait hal itu, IDX Channel telah merangkum beberapa fakta terkait terkoreksinya IHSG yang begitu dalam, seperti dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI) Minggu (23/5/2021):
1. IHSG Pekan Ini Mengalami Penurunan 2,78%
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini mengalami penurunan 2,78% pada level 5.773,120 dari penutupan pekan sebelumnya pada level 5.938,351.
2. Kapitalisasi Pasar Juga Turun 2,79%
Sedangkan Kapitalisasi pasar mengalami penurunan 2,79% menjadi Rp6.832,583 triliun dari Rp7.028,641 triliun pada penutupan pekan lalu.
3. Rata-rata Volume Transaksi Bursa Meningkat 15,86%
Sementara itu, peningkatan tertinggi pada pekan ini terjadi pada rata-rata volume transaksi Bursa sebesar 15,86% menjadi 15,674 miliar saham dari 13,528 miliar saham pada penutupan pekan lalu.
4. Nilai Transaksi Harian Naik 14,31%
Kemudian, rata-rata nilai transaksi harian bursa juga menunjukkan peningkatan sebesar 14,31% menjadi Rp10,638 triliun dari Rp9,306 triliun pada pekan yang lalu.
Data rata-rata frekuensi harian Bursa turut mengalami peningkatan 6,52% menjadi 1.032.644 kali transaksi dibandingkan pada pekan lalu sebanyak 969.406 kali transaksi.
5. Investor Asing Catat Nilai Bersih Rp129,37 miliar
Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp129,37 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp9,113 triliun.
6. Terdapat 2 Pencatatan Obligasi
BEI juga mencatat pada Jumat (21/5/2021), terdapat dua pencatatan obligasi di BEI dan salah satu di antaranya adalah PT Mandiri Tunas Finance yang menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2021 dengan nilai nominal sebesar Rp1,4 triliun. PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) memberikan peringkat idAA+ (Double A Plus) untuk obligasi ini dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjadi Wali Amanat dalam emisi ini.
Selanjutnya adalah PT Adhi Commuter Properti yang menerbitkan Obligasi I Adhi Commuter Properti Tahun 2021 dan resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp500 miliar. Hasil pemeringkatan dari PEFINDO untuk Obligasi ini ialah idBBB (Triple B) dan PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.
7. Total Emisi Obligasi di 2021
Total emisi Obligasi dan Sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 31 emisi dari 25 Emiten senilai Rp35,33 triliun. Total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 479 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp435,27 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 129 Emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 146 seri dengan nilai nominal Rp4.174,79 triliun dan USD400,00 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp6,80 triliun. (TYO)