IHSG Berpeluang Melemah Terbatas, Simak Deretan Top Picks Saham Analis Hari Ini
Dengan kondisi demikian, pergerakan indeks diperkirakan bakal lebih banyak berkutat di kisaran 7.123 hingga 7.272.
IDXChannel - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (26/1/2024), berpeluang melemah terbatas di sepanjang perdagangan.
Dengan kondisi demikian, pergerakan indeks diperkirakan bakal lebih banyak berkutat di kisaran 7.123 hingga 7.272.
Hal tersebut disampaikan oleh Chief Executive Officer PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, dalam hasil risetnya, yang dipublikasikan, Kamis (25/1/2024).
Berbekal asumsi kondisi pasar yang demikian, William menilai masih ada sejumlah saham potensial yang layak masuk dalam daftar rekomendasi (top picks).
Deretan saham tersebut, di antaranya, adalah saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Sumarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Selain itu, ada pula PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), serta PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
Menurut William, pada akhir pekan pola pergerakan IHSG masih terlihat betah berada dalam rentang konsolidasi wajar di tengah fluktuasi nilai tukar Rupiah.
"Dalam rentang jangka pendek masih terdapat banyak peluang yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian jika terjadi koreksi minor," tulis William.
Hal tersebut, menurut William, mengingat kondisi perekonomian masih dalam keadaan stabil, yang terlihat dari data-data yang telah dilansir, serta masih tercatatnya capital inflow secara harian (year to date/ytd), sehingga turut menunjang pergerakan indeks sampai beberapa waktu mendatang.
Sebelumnya, IHSG berakhir melemah ke zona merah pada perdagangan Kamis (25/1/2024), dengan ditutup melemah 49,78 poin (0,69 persen) ke level 7.178.
Pada penutupan perdagangan, terdapat 260 saham menguat, 258 saham melemah dan 248 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp9,5 triliun dari 15,1 miliar saham yang diperdagangkan. (TSA)