MARKET NEWS

IHSG Berpeluang Menghijau, Ini Faktor Penopangnya

Dinar Fitra Maghiszha 23/05/2022 06:12 WIB

indeks acuan memiliki potensi kenaikan dalam jangka pendek untuk menguji area resisten di area 7.000.

IHSG Berpeluang Menghijau, Ini Faktor Penopangnya (foto: MNC Media)

IDXChannel - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin (23/5/2022), berpeluang menguat dengan sejumlah faktor pendukung.

Founder WH Project, William Hartanto memprediksi indeks acuan memiliki potensi kenaikan dalam jangka pendek untuk menguji area resisten di area 7.000, setelah pada akhir pekan lalu mampu breakout, yang sebagian besar didorong oleh kinerja sejumlah emiten teknologi.

"IHSG berhasil melanjutkan penguatan kembali di atas resistance 6902, maka sekarang level 7000 adalah resistance penentu apakah IHSG akan memiliki tren tersendiri atau tidak," kata William, dalam outlook WH Project, Senin (23/5/2022).

William mewaspadai adanya tekanan jual dengan mengacu pada kondisi nilai transaksi yang menurun. Menurutnya, terdapat indikasi bahwa penguatan indeks masih belum relatif kuat.

Sebagai informasi, rata-rata nilai transaksi harian bursa pekan lalu turun 17,08 persen sebesar Rp16,957 triliun, dari pekan sebelumnya Rp20,450 triliun. Rata-rata frekuensi harian juga turun 6,76 persen menjadi 1.414.820 dari 1.517.364.

Kendati demikian, volume transaksi tumbuh dari semula 21,57 miliar saham menjadi Rp22,61 miliar saham.

"Jika nilai transaksi menurun di saat IHSG menguat, maka hal ini memperlihatkan pelaku pasar yang masih waspada dengan kondisi pasar, atau penguatan ini dipimpin oleh saham-saham yang secara kebetulan bobotnya besar terhadap IHSG sehingga terlihat seperti pasar yang sudah bullish kembali," ungkapnya.

Secara teknikal, William membaca indeks akan bergerak mixed dan cenderung menguat di area 6.756 – 7.000. Apabila indeks 'percaya diri' melanjutkan kenaikannya, dia menilai pasar akan mencoba mengabaikan sentimen suku bunga The Fed, meskipun belum jelas berapa lama daya tahannya.

"Hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat pada area 6.756 hingga 7.000. Resistance 7.000 menjadi level psikologis penentu apakah penguatan IHSG akan terhenti atau berlanjut dan berhasil mengabaikan sentimen suku bunga The Fed," tandasnya.

Pada sesi terakhir, Jumat (20/5),  IHSG ditutup menguat cukup signifikan sebesar 1,39 persen menuju 6.918,14. Volume transaksi mencapai 22,04 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp15,87 triliun. Selama lima hari perdagangan minggu lalu, IHSG telah berhasil menanjak 4,82 persen, menembus level penguatan tertinggi dalam sepekan.

Namun, aksi jual investor asing pekan lalu cukup masif yakni mencapai Rp2,44 triliun, terdiri dari profit taking Rp1,25 triliun di pasar reguler, dan Rp1,19 triliun di pasar negosiasi. (TSA)

SHARE