IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Simak Deretan Saham Pilihan Analis Hari Ini
tren penguatan IHSG diperkirakan bakal menguji rentang area 7.267 sampai 7.296.
IDXChannel - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (12/8/2024), diperkirakan masih mampu melakukan penguatan terbatas.
Analis ini didasarkan pada posisi perdagangan terakhir, yaitu Jumat (9/8/2024) pekan lalu, di mana indeks menguat sebesar 0,86 persen, dan disertai dengan munculnya volume beli.
"Namun penguatannya tertahan oleh MA20. Posisi IHSG saat ini sudah berada di akhir dari wave 2, yang artinya penguatan akan sangat terbatasa dan rawan koreksi," tulis Tim Riset MNC Sekuritas, dalam MNCS Daily Scope Wave, yang dirilis Senin (12/8/2024).
Menurut Tim Riset MNC Sekuritas, tren penguatan IHSG diperkirakan bakal menguji rentang area 7.267 sampai 7.296. Namun, peluang terjadinya koreksi juga masih terbuka, di mana indeks diperkirakan bakal menuju ke 6.949 hingga 7.026.
"Level support berada pada 7.181 dan 6.998, sedangkan posisi resistance ada di 7.298 dan 7.354," tulis Tim Riset MNC Sekuritas.
Dengan asumsi kondisi pasar yang demikian, Tim Riset MNC Sekuritas masih meyakini adanya sebagian saham yang punya potensi cukup besar, sehingga layak untuk masuk dalam daftar rekomendasi.
Beberapa saham rekomendasi tersebut, di antaranya, adalah saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang dilabeli buy on weakness (BoW). Dalam pengamatan Tim MNC Sekuritas, posisi harga AKRA saat ini masih rawan merosot ke zona merah, sehingga dapat dimanfaatkan untuk BoW. Posisi buy on weakness di 1.350 sampai 1.425. Target harga pada 1.545 hingga 1.610, dengan stoploss di bawah 1.330 per saham.
Selain AKRA, saham PT Astra International Tbk (ASII) juga dilabeli buy on weakness (BoW). Pada perdagangan sebelumnya, saham ini menguat 0,42 persen ke 4.760 per saham. Dengan demikian, pergerakannya hari ini diperkirakan masih berpeluang menguat terbatas, namun juga masih menyisakan ruang untuk koreksi. Buy on Weakness di level 4.540 hingga 4.670. Target harga di 4.860 sampai 4.670, dengan stoploss di bawah 4.380 per saham.
Lalu ada juga saham PT BFI Finance Tbk (BFIN), dengan label Spec Buy. Selama masih berada di atas level 845 sebagai batas stoplossnya, posisi saham BFIN diyakini masih cukup aman. Step Buy di kisaran 875 hingga 900 per saham. Target harga di 1.000 sampai 1.065, dengan posisi stoploss di bawah 845 per saham.
Terakhir, Tim MNC Sekuritas melabeli saham PT Indika Energy Tbk (INDY) dengan status Spec Buy. Selama masih berada di atas batas 1.300 per saham untuk stoplossnya, posisi saham tambang tersebut diperkirakan masih aman. Spec Buy ditetapkan di level 1.350 sampai 1.395 per saham. Target harga pada kisaran 1.465 sampai 1.560, dengan stoploss di bawah 1.300 per saham.
(taufan sukma)