IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Simak Top Picks Saham versi Analis Hari ini
William memperkirakan laju indeks sepanjang perdagangan bakal lebih banyak berkutat di kisaran 7.123 hingga 7.272.
IDXChannel - Pada perdagangan hari ini, Jumat (19/1/2024), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bakal berpeluang untuk kembali menguat, namun dengan porsi yang cukup terbatas.
Hal tersebut disampaikan oleh Chief Executive Officer PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, dalam risetnya, yang dipublikasikan, Kamis (18/1/2024).
Berbekal asumsi tersebut, William memperkirakan laju indeks sepanjang perdagangan bakal lebih banyak berkutat di kisaran 7.123 hingga 7.272.
Dengan kondisi pasar yang demikian, William meyakini masih ada sejumlah saham yang memiliki potensi cukup bagus, sehingga layak masuk dalam daftar rekomendasi (top picks).
Deretan top picks saham tersebut, di antaranya, adalah saham PT Indofood CBP Tbk (ICBP), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Selain itu, ada juga PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP).
Menurut William, pola gerak IHSG saat ini terlihat tengah mengalami fase technical rebound, pasca berada dalam tekanan pada beberapa waktu sebelumnya.
"Potensi koreksi wajar masih harus diwaspadai, mengingat masih terjadinya fluktuasi nilai tukar rupiah serta harga komoditas," tulis William, dalam riset tersebut.
William menjelaskan, masih kuatnya fundamental perekonomian Indonesia terlihat dari beberapa data ekonomi yang sudah dilansir oleh pemerintah dan lembaga terkait.
Hal tersebut dinilai menjadi sentimen positif yang dapat menopang pergerakan IHSG hingga saat ini.
Sebelumnya, pada perdagangan Kamis (18/1/2024), IHSG sukses mendarat di zona hijau, dengan penguatan sebesar 52,33 poin (0,73 persen) menuju level 7.252,96.
Terdapat 250 saham menguat, 261 saham melemah dan 258 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp10,6 triliun dari 19,6 miliar saham yang diperdagangkan. (TSA)