IHSG Berpeluang Rebound, Berikut Rekomendasi Saham dari Analis
IHSG berpeluang melanjutkan rebound pada perdagangan hari ini, Kamis (21/4/2022). Adapun IHSG pada penutupan kemarin berakhir menguat di level 7.227,36.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan rebound pada perdagangan hari ini, Kamis (21/4/2022). Adapun IHSG pada penutupan kemarin berakhir menguat di level 7.227,36
Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar mengatakan, IHSG terlihat masih bertahan di atas 7.090 yang menunjukan trend masih bullish, candle harami doji cross, MACD bullish dan stochastic bullish.
“Level resistance IHSG akan berada di 7.240 / 7.262/ 7.297 / 7.355. Sementara level support di 7.206 / 7.199 / 7.145 / 7.116. Adapun perkiraan range 7.180 - 7.280,” kata Andri dalam risetnya, diterima MNC Portal Indonesia, Kamis (21/4/2022).
Andri memaparkan sejumlah rekomendasi saham seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP).
Saham BBNI direkomendasikan buy di harga Rp8.875 - 8.975 target Rp9.025 / 9.250, stop loss di bawah Rp 8.550. Sementara saham ADMR juga direkomendasikan buy di harga Rp2.680 - 2.750 dan target Rp2.870 / 2.960, stop loss di bawah Rp2.590 / 2.440.
Adapun saham WIKA direkomendasikan trading buy dengan target Rp940 / 950 stop loss di bawah Rp885. Saham INKP direkomendasikan buy di atas Rp7.600 dengan target Rp7.725 / 7.800, stop loss di bawah Rp7.425.
Sebagai informasi, IHSG ditutup menguat 28,13 poin atau 0,39 persen ke level 7.227,36 pada perdagangan Rabu (20/4). Enam indeks sektoral menguat, yakni sektor keuangan, sektor properti dan sektor barang konsumen primer. Sedangkan indeks sektoral dengan pelemahan terdalam yakni sektor energi, sektor transportasi, dan sektor perindustrian.
Investor asing mencatatkan Net For- eign Buy sebesar Rp832,30 miliar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah BBRI, BBNI dan BUKA. Dalam sepekan, tercatat Net Foreign Buy sebesar Rp3,20 triliun, sedangkan sepanjang tahun ini, tercatat Net Foreign Buy Rp43,31 triliun. (RAMA)