IHSG Berpotensi Bergerak Sideways, Cermati Deretan Saham Pilihan Analis Hari Ini
Rio meyakini menilai masih ada sejumlah saham pilihan yang layak dicermati pada perdagangan hari ini.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (23/10/2023), berpeluang bergerak sideways, dengan rentang support 6.830 dan resistance 6.930.
Proyeksi ini disampaikan oleh Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Rio Febrian, Minggu (22/10/2023).
Atas proyeksi tersebut, Rio meyakini menilai masih ada sejumlah saham pilihan yang layak dicermati pada perdagangan hari ini.
Deretan saham tersebut, di antaranya, yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Elnusa Tbk (ELSA), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Selain itu, masih ada lagi PT AKR Corporindo Tbk(AKRA), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Indofood CBP Tbk (ICBP), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
Sebagaimana diketahui, IHSG berhasil menutup perdagangan Jumat (20/10/2023) dengan menguat tipis sebesar 2,74 poin (0,04 persen), sehingga parkir di level 6.849,17.
Meski demikian, kesuksesan tersebut masih belum mampu menambal nilai koreksi akumulatif indeks di sepanjang pekan lalu, sehingga masih menderita minus 1,12 persen dalam sepekan.
Menurut Rio, pelemahan tersebut tak lepas dari kebijakan kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI), serta berlanjutnya kenaikan yield US Treasury tenor 10 tahun yang melewati level psikologis lima persen untuk pertama kalinya sejak 2007 silam.
Sementara, aksi rebound indeks pada akhir pekan lalu terpantau lebih banyak ditopang oleh saham-saham bank berkapitalisasi besar. Karenanya, Rio memperkirakan, deretan saham tersebut bakal cenderung tertekan di sepanjang perdagangan hari ini.
Atas kondisi tersebut, Rio memperkirakan performa IHSG hari ini bakal kembali bergerak sideways, dengan rentang support 6.830 dan resistance 6.930.
Sementara, pada saat yang sama, nilai tukar rupiah diperkirakan juga masih akan melanjutkan tren pelemahannya, yang telah terjadi sejak pekan lalu.
"Keputusan BI untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi enam persen belum mampu menopang rupiah dari tekanan eksternal," ujar Rio, Minggu (22/10/2023).
Sedangkan, dari sisi eksternal, lanjut Rio, European Central Bank (ECB) diperkirakan juga akan kembali mempertahankan kebijakan suku bunga acuan di level 4,5 persen.
Di lain pihak, pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan bakal meningkat menjadi 4,1 persen secara triwulanan (quarter on quarter/QoQ) pada triwulan III-2023. (TSA)