MARKET NEWS

IHSG Berpotensi Dalam Tren Melemah Imbas Pertumbuhan Ekonomi Melambat dan Perang Dagang  

Cahya Puteri Abdi Rabbi 05/02/2025 18:29 WIB

IHSG diperkirakan masih dalam tren melemah untuk beberapa waktu ke depan. Setelah indeks bergerak volatil karena terpengaruh sejumlah sentimen.

IHSG Berpotensi Dalam Tren Melemah Imbas Pertumbuhan Ekonomi Melambat dan Perang Dagang. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih dalam tren melemah untuk beberapa waktu ke depan. Setelah indeks bergerak volatil karena terpengaruh sejumlah sentimen.

Dari global, kebijakan tarif dagang oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang menyebabkan pelemahan rupiah turut memengaruhi gerak indeks dalam beberapa waktu ke belakang.

Dari domestik, pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah daripada tahun lalu juga memberikan dampak negatif terhadap pasar dalam negeri.

“Secara teknikal, IHSG walaupun masih ada di level 7.000 tapi akan cenderung uji support di 6.950-7.150 untuk resisten. Untuk saat ini kita lihat secara sentimen masih cenderung melemah,” kata Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih dalam 2nd Session Closing IDX Channel pada Rabu (5/2).

Ratih menambahkan, pertumbuhan ekonomi yang melandai dan pertumbuhan kredit yang tidak sampai target juga akan berdampak negatif pada sejumlah sektor seperti perbankan, konsumer dan otomotif.

Pada hari ini, indeks tercatat melemah 0,70 persen atau 49,23 poin ke level 7.024. Total volume saham yang diperdagangkan sebanyak 26,77 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp11,46 triliun, dan ditransaksikan sebanyak 1,27 juta kali.

Adapun, sebanyak 327 saham harganya terkoreksi, 243 saham harganya naik dan 231 saham lainnya stagnan.

Mayoritas sektor melemah dipimpin sektor keuangan yang turun 1,40 persen, sektor kesehatan turun 1,13 persen, sektor transportasi turun 0,94 persen, sektor infrastruktur turun 0,90 persen, sektor siklikal turun 0,79 persen, sektor non siklikal turun 0,66 persen, sektor industri turun 0,08 persen dan sektor energi turun 0,05 persen.

Sementara sektor bahan baku naik 0,64 persen, sektor properti naik 0,42 persen dan sektor teknologi naik 0,34 persen.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE