MARKET NEWS

IHSG Berpotensi Lanjutkan Reli, Menanti Kabar Baik dari Bank Sentral

Rahmat Fiansyah 21/08/2024 06:25 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali menguat pada perdagangan Rabu (20/8/2024).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali menguat pada perdagangan Rabu (20/8/2024). (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali menguat pada perdagangan Rabu (20/8/2024) di tengah sentimen positif dari ekspektasi kebijakan bank sentral, baik Bank Indonesia (BI) maupun The Federal Reserve.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, IHSG ditutup menguat signifikan dan kembali mencatatkan all-time high (ATH) di level 7.533,98 (+0,90 persen) pada perdagangan Selasa (20/8). Secara teknikal, IHSG membentuk pola rising window yang memberikan sinyal bullish kuat serta mengindikasikan potensi lanjutan penguatan. 

"Kami memperkirakan IHSG akan melanjutkan rally dan berupaya menguji resistance di level 7.575," katanya lewat riset, Rabu.

Valdy mengatakan, pasar global saat ini tengah menantikan dua pertemuan yang akan menjadi acuan dalam memprediksi arah kebijakan moneter dan prospek pasar ke depan. FOMC Minutes dijadwalkan pada Rabu (21/8/2024) waktu AS, bersamaan dengan Jackson Hole Symposium di hari yang sama. 

"Setelah rilis data penjualan ritel di Amerika Serikat yang sedikit meredakan kekhawatiran akan resesi, pasar kini berharap bahwa FOMC Minutes akan memberikan sinyal apakah The Fed tetap berkomitmen pada pemangkasan suku bunga di bulan September," katanya. 

Jackson Hole Symposium juga sangat dinantikan karena pertemuan ini diharapkan dapat membahas kemungkinan langkah-langkah moneter yang bertujuan menghindari resesi. Diskusi dari kedua pertemuan ini diharapkan memberikan petunjuk yang lebih jelas mengenai potensi pemangkasan suku bunga pada pertemuan FOMC mendatang serta dampaknya terhadap ekonomi global dan pasar keuangan. 

Di dalam negeri, selain mencermati perkembangan global, pasar juga menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang akan diadakan pada Rabu. Suku bunga acuan diperkirakan tetap ditahan pada level 6,25 persen. 

"Fokus utama pasar dari RDG kali ini adalah pernyataan dari Bank Indonesia mengenai kapan waktu mulai menurunkan suku bunga serta seberapa besar ruang pemangkasan yang mungkin bisa terjadi. Mengingat iklim ekonomi global saat ini cukup positif serta didukung oleh data fundamental ekonomi Indonesia yang juga cukup solid," katanya.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE