MARKET NEWS

IHSG Berpotensi Menuju 7.000, Fenomena "Sell in May & Go Away" Mereda

Anggie Ariesta 15/05/2025 07:57 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali menguji level psikologis 7.000 pada perdagangan Kamis (15/5/2025).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali menguji level psikologis 7.000 pada perdagangan Kamis (15/5/2025). (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali menguji level psikologis 7.000 pada perdagangan Kamis (15/5/2025).

Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto melihat sentimen positif kembali menyelimuti pasar, sehingga meredakan kekhawatiran terkait fenomena "Sell in May & Go Away".

"Kami memproyeksikan hari ini IHSG berpotensi bergerak menguat dalam range 6.927-7.000," ujar William dalam analisisnya.

Secara teknikal, William menilai pergerakan IHSG kemarin mengonfirmasi analisis sebelumnya yang menyebutkan bahwa koreksi yang terjadi hanyalah pullback atau koreksi sementara untuk menguji kembali level 6.800 sebagai support baru. 

Keberhasilan IHSG menyelesaikan pengujian level support tersebut membuka jalan kembali menuju level 7.000. Selain itu, William juga menyoroti kenaikan nilai transaksi yang signifikan pada perdagangan sebelumnya, yang menunjukkan tingginya optimisme pelaku pasar. 

Saham-saham dari sektor perbankan besar (big banks) menjadi motor penggerak utama penguatan IHSG pada perdagangan kemarin. Sentimen negatif terkait fenomena "Sell In May" yang kerap menghantui pasar modal mulai mereda.

William mencatat hingga separuh berjalan Mei 2025 diwarnai penguatan IHSG. Bahkan, kata dia, indeks menunjukkan pembalikan arah (reversal) dari tren penurunan (downtrend) yang terbentuk sejak November 2024.

Investor asing juga menunjukkan kepercayaan terhadap pasar modal Indonesia dengan mencatatkan net buy atau pembelian bersih sebesar Rp2,8 triliun pada perdagangan kemarin. Saham-saham yang paling banyak dibeli asing di antaranya BBRI, BMRI, BBCA, BBNI, dan TPIA.

Sementara beberapa saham yang menjadi penahan (laggards) kenaikan IHSG lebih tinggi pada perdagangan sebelumnya yakni GOTO, ANTM, BRMS, BYAN, dan AMMN. Sebaliknya, saham-saham pendorong utama (leaders) kenaikan adalah BBRI, BMRI, BBCA, TPIA, dan BBNI.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE