IHSG Cerah di 2022, Investor Masih Bisa Optimis Tahun Ini?
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI berhasil menguat 4,09% (yoy) dan parkir di level 6.850,62 pada penutupan perdagangan akhir tahun 2022.
IDXChannel - Optimisme masih akan dirasakan investor pasar modal pada tahun ini.
Pasalnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI berhasil menguat 4,09% (yoy) dan parkir di level 6.850,62 pada penutupan perdagangan akhir tahun 2022.
"Meskipun kenaikan IHSG tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya, pasar saham masih membukukan kinerja yang positif jika dibandingkan dengan sebagian besar indeks bursa global yang melemah di tengah perlambatan ekonomi dunia," ujar Kepala Kantor Perwakilan BEI Sumatera Utara, M Pintor Nasution, Jumat (6/1/2023).
Pintor pun menerangkan sejumlah capaian positif IHSG di 2022.
Pada 13 September 2022, IHSG mencapai all time high di level 7.318,02. Kapitalisasi pasar juga melonjak dan mencapai rekor tertingginya sebesar Rp9.600,24 triliun pada 27 Desember 2022. Sementara jumlah investor pasar modal naik 37,5% menjadi 10,30 juta.
Jika dibandingkan dengan indeks ASEAN lain, IHSG merupakan indeks saham dengan kinerja terbaik ketiga setelah indeks Thailand (SETi), yang meningkat 0,67% (yoy), Malaysia (FTSE BM) yang melemah -4,60% (yoy), Filipina (PSEi) turun -7,81% (yoy), dan Vietnam (VN-Index) memimpin pelemahan sebesar -32,78% (yoy).
"Sementara indeks Singapura, Strait Times, tumbuh di level yang sama dengan IHSG sebesar 4,09% (yoy)," terang Pintor.
Sementara di skala dunia, lanjut Pintor, IHSG BEI masuk 10 besar terbaik. Kinerja IHSG lebih baik dibandingkan sejumlah indeks saham negara maju.
"Indeks Amerika Serikat (DJIA) melemah -8,78% (yoy), Jerman (DAX) terkoreksi -12,35% (yoy), Prancis (CAC 40) turun -9,50% (yoy), dan Inggris (FTSE 100) menguat 0,91% (yoy)," paparnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pembukaan perdagangan awal 22 Januari lalu menuturkan, 2023 merupakan tahun ujian bagi ekonomi global dan domestik.
"Ini adalah tahun ujian bagi ekonomi global, maupun ekonomi kita. Kita tetap harus hati-hati, waspada," sebut Jokowi.
Presiden juga mengapresiasi komposisi investor di BEI yang sebanyak 70% merupakan investor dengan umur di bawah 40 tahun, dan 55% di bawah 30 tahun. Hal ini menandakan prospek pasar saham Indonesia ke depan masih sangat menjanjikan karena diisi para investor usia produktif.
"Dengan optimisme ini, tantangan utamanya ekonomi global dengan ketidakpastian yang sulit dihitung, sulit dikalkulasi, saya berharap ekonomi kita masih bisa tumbuh di atas 5%," pungkasnya. (NIA)