IHSG dan Rupiah Kompak Menguat Meski Sejumlah Data Ekonomi Berkinerja Turun
IHSG dan rupiah kompak menguat pada akhir perdagangan Jumat (10/1/2024) di tengah rilis data-data ekonomi yang turun.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,34 persen pada perdagangan akhir pekan. Penguatan ini berbanding terbalik dengan mayoritas bursa di Asia yang justru berakhir di zona merah.
Penguatan IHSG seirama dengan langkah investor asing yang membukukan transaksi beli bersih senilai Rp38 miliar. Penguatan IHSG juga sejalan dengan nilai tukar mata uang rupiah yang ditutup menguat pada perdagangan sore.
Sebelum ditutup menguat, rupiah sempat alami tekanan hingga ke level 16.235 per dolar AS. Rupiah akhirnya berbalik arah dan ditutup menguat di level 16.180 per dolar AS.
"Padahal di akhir pekan ini ada sejumlah data ekonomi yang justru berkinerja buruk. Seperti rilis data penjualan mobil yang turun 6,4 persen secara tahunan di Desember 2024," kata Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin, Jumat (10/1/2025).
Sebelumnya, rilis data penjualan kendaraan bermotor mengalami penurunan. Kemudian, data indeks penjualan ritel mengalami perlambatan.
Pada November 2024, penjualan ritel hanya tumbuh 0,9 persen secara year-on-year (yoy). Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan realisasi bulan sebelumnya yang mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 1,5 persen.
"Sejumlah data ekonomi tanah air yang memburuk tersebut sejauh ini tidak memberikan tekanan besar pada Rupiah maupun IHSG. Sentimen regional yang cenderung stabil, mendorong kinerja Rupiah dan IHSG untuk berada di zona hijau," kata Gunawan.
Di sisi lain, harga emas pada perdagangan sore ini ditransaksikan menguat di level USD2.680 atau sekitar Rp1,4 juta per gram.
(Febrina Ratna)