IHSG Diproyeksi Bergerak Mixed, Saham PANI-BRMS Layak Dicermati
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG awal pekan ini, Senin (3/2/2025) berpotensi bergerak mixed.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG awal pekan ini, Senin (3/2/2025) berpotensi bergerak mixed.
IHSG ditutup menguat 0,50 persen ke 7.109,20 pada perdagangan Jumat pekan lalu. Nilai transaksi mencapai Rp10,48 triliun.
Menurut riset WH Project, IHSG masih betah downtrend. Dalam catatannya, pada 23 Januari 2025, IHSG hanya menghampiri resistance trend line, sebelum kemudian melemah kembali.
Bahkan, pada perdagangan akhir pekan lalu, IHSG yang awalnya menguat sekitar 1 persen, berakhir terpangkas dengan penguatan tersisa 0,5 persen.
"Kondisi ini memperjelas bahwa IHSG masih belum didominasi oleh daya beli yang besar, tekanan jual masih mendominasi dan kemudian penguatan 1 hari tersebut dipakai oleh sebagian besar pelaku pasar untuk profit taking, dan kemudian penguatan IHSG berakhir terpangkas," katanya, Senin (3/2).
Dalam analisis teknikalnya, WH Project mengatakan, IHSG menyentuh level 7.324, kemudian melemah kembali pada 23 Januari 2025. Jika diperhatikan, kondisi pada tanggal tersebut memperlihatkan bahwa IHSG gagal mengakhiri downtrend-nya.
"Posisi candlestick IHSG membentuk doji, dan doji ini terbentuk setelah sebelumnya IHSG mengalami penguatan, yang mana menjadi indikasi pelemahan Kembali," tuturnya.
Nilai transaksi harian berada di rentang rata-rata harian Rp10 triliun. Yang dinilai cukup bagus karena memperlihatkan tidak terjadinya panic selling, walaupun penguatan IHSG pada akhir pekan lalu terpangkas di akhir sesi II.
"Memperhatikan faktor-faktor di atas, kami memproyeksikan IHSG hari ini berpotensi bergerak mixed dalam range 7.072-7.189," katanya.
Berikut rekomendasi saham hari ini secara teknikal dari WH Project:
1. KLBF, buy, support 1.220, resistance 1.300.
Berpotensi bottoming terindikasi dari bullish divergence pada indikator MACD.
2. PANI, wait and see, support 10.000, resistance 13.000.
Pergerakan harga melemah konsisten di bawah MA5 dan MA20 indikasi strong downtrend.
3. LSIP, buy, support 1.010, resistance 1.100.
Potensi penguatan lanjutan setelah menembus level 1.030 yang merupakan resistance sebelumnya.
4. BRMS, sell on strength, support 358, resistance 396.
Terjadi pembentukan resistance pada 396-400, mengindikasikan jenuh beli.
(Fiki Ariyanti)