MARKET NEWS

IHSG Ditopang Sektor Perbankan, Saham Apa Saja?

Cahya Puteri Abdi Rabbi 03/02/2023 16:57 WIB

Pergerakan IHSG cenderung optimistis yang ditopang oleh pergerakan emiten di sektor teknologi dan perbankan.

IHSG Ditopang Sektor Perbankan, Saham Apa Saja? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan dan berakhir di zona hijau pada perdagangan hari ini, Jumat (3/2/2023). IHSG hari ini  ditutup menguat 0,31% atau 21,16 poin ke level 6.911.

Dari sisi sektoral, mayoritas sektor berakhir di zona hijau. Adapun tiga sektor yang sensitif terhadap kenaikan suku bunga menjadi penopang penguatan IHSG yaitu sektor teknologi yang menguat 1,62%, sektor properti yang naik 1,23% serta sektor keuangan yang naik 0,85%. 

Melansir 2nd Session Closing IDX Channel, pergerakan IHSG cenderung optimistis yang ditopang oleh pergerakan emiten di sektor teknologi dan perbankan, dengan emiten berkapitalisasi dominan di pasar saham Indonesia.

Dari sektor perbankan, dua emiten kapitalisasi pasar di sektor ini tercatat naik signifikan, di mana saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 2,96% ke level Rp8.700 dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) naik 3,26% ke level Rp4.750.

Dua saham perbankan berkapitalisasi besar lainnya juga mengalami kenaikan yakni, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) naik 2,20% ke level Rp9.300 dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) naik 2,59% ke level Rp1.385. Hal itu melengkapi dorongan terhadap kenaikan IHSG hari ini. 

“Penguatan saham keempat perbankan tersebut masih terjadi setelah hampir seluruhnya merilis kinerja keuangan full year 2022, yang melanjutkan kinerja positif di kuartal III 2022 lalu,” demikian dikutip dari 2nd Session Closing IDX Channel, Jumat (3/2/2023).

Di samping itu, kenaikan saham perbankan juga terjadi usai Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Sementara, ekonom sekaligus Co-Founder & Dewan Pakar Institute of Social Economics and Digital (ISED) Ryan Kiryanto mengatakan, kenaikan suku bunga The Fed tidak  serta merta diikuti naiknya suku bunga acuan di negara lain. 

Pasalnya, faktor penyebab kenaikan suku bunga di setiap negara berbeda, adapun Bank Indonesia (BI) sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 2,25% sejak tahun lalu menjadi 5,75%.

“Saham perbankan masih sangat menarik untuk dilihat para pelaku pasar modal, apalagi sejumlah bank besar mencetak rekor laba bersih baru di sepanjang tahun lalu,” kata Ryan.

(DES)

SHARE