MARKET NEWS

IHSG Gagal All Time High Lagi, Simak Penyebabnya

Dinar Fitra Maghiszha 27/10/2021 16:06 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah -54,729 poin (-0,82%) di 6.602,209 pada perdagangan hari ini, Rabu (27/10/2021).

IHSG Gagal All Time High Lagi, Simak Penyebabnya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah -54,729 poin (-0,82%) di 6.602,209 pada perdagangan hari ini, Rabu (27/10/2021). Kendati dibuka menguat di 6.664,374, indeks tak sanggup menahan laju penguatan sejak awal perdagangan terbuka

Kondisi ini membuat IHSG harus jatuh hingga sempat menyentuh titik terendahnya di level 6.590,209. Pelemahan ini membawa performa indeks merosot (-0,81%) dalam sepekan, kendati secara year to date masih cemerlang (10,42%).

Adapun total 334 melemah, 193 menurun, dan 137 lainnya stagnan. Total transaksi mencapai Rp13,4 triliun dari 21,5 miliar lembar saham yang diperdagangkan.

Research Analyst MNC Sekuritas, Aqil Triyadi, mencermati pelemahan IHSG hari ini cenderung wajar mengingat kenaikannya yang beruntun dalam beberapa waktu terakhir.

Kendati peluang penguatan masih terbuka, dirinya menitikberatkan pergerakan pasar bakal rawan koreksi lebih dalam yang biasanya terjadi pada November.

"Koreksi ini diperkirakan akan menuju 6.573 atau menuju ke level supportnya di 6.451. Dan kita lihat pergerakan IHSG kita tahu sudah memasuki akhir Oktober. Biasanya ketika masuk November, pergerakan IHSG rawan koreksi," katanya kepada MNC Portal, Rabu (27/10/2021).

Selain karena profit taking, Aqil mengungkapkan ada sejumlah sentimen yang turut memicu pergerakan indeks seperti beberapa rilis emiten bigcaps menunjukkkan catatan positif.

Sedangkan pelemahan, terangnya, didorong oleh sentimen kekhawatiran atas penyebaran Covid-19 yang mulai tumbuh kembali.

"Selain itu yang bisa menarik dicermati kenapa IHSG terkoreksi, kita lihat masih ada kekhawatiran terhadap gelombang Covid-19 di beberapa negara, tak hanya di Asia, juga di Eropa yang dapat menyebabkan kekhawatiran pasar. Beberapa indeks di Asia juga terpantau berada di zona merah," tandasnya.

Untuk diketahui, aktivitas pembelian bersih investor asing hari ini mencapai Rp223,65 miliar yang mencakup Rp151,56 di pasar reguler, dan Rp72,09 miliar di pasar negosiasi-tunai.

Sementara itu pergerakan indeks di bursa Asia terpantau variatif seperti: STI (0,50%), N225 (-0,03%), HSI (-1,57%), dan SSEC (-0,98%). (TYO)

SHARE