IHSG Hari Ini Berpotensi Melemah Imbas Data Inflasi AS Naik
IHSG berpotensi melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (13/2/2025). Setelah ditutup menguat 1,74 persen ke 6.645,78 pada perdagangan kemarin.
IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (13/2/2025). Setelah ditutup menguat 1,74 persen ke 6.645,78 pada perdagangan kemarin.
Head of Research Retail BNI Sekuritas, Fanny Suherman, mengatakan IHSG hari ini masih berpotensi terkoreksi kembali setelah inflasi AS naik di atas ekspektasi. “Hal itu membuat kekhawatiran the Fed menunda pemotongan suku bunga,” tulis Fanny dalam risetnya, Kamis (13/1/2024).
Adapun, support IHSG hari ini diproyeksi berada dalam rentang 6.500-6.550. Sementara itu, resisten di level 6.700-6.750
Sementara itu, Indeks-indeks Wall Street ditutup bervariasi pada Rabu (12/2/2025) waktu setempat. Setelah data inflasi AS Januari menunjukkan kenaikan lebih tinggi dari perkiraan.
Indeks S&P 500 turun 0,27 persen dan Dow Jones melemah 225,09 poin atau 0,5 persen. Sedangkan, Nasdaq Composite naik tipis 0,03 persen.
Data indeks harga konsumen (CPI) Januari menunjukkan kenaikan 0,5 persen secara MoM, lebih tinggi dari perkiraan sebesar 0,3 persen. Inflasi naik menjadi 3 persen secara YoY, melebihi ekspektasi 2,9 persen.
Sementara itu, inflasi inti naik 0,4 persen secara MoM dan 3,3 persen secara YoY, melampaui perkiraan. Kenaikan inflasi tersebut memicu kenaikan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun ke level tertinggi sesi di 4,66 persen.
Saham raksasa teknologi seperti Amazon dan Alphabet melemah, sementara saham sektor konsumsi dan perbankan ikut tertekan karena potensi pelemahan belanja konsumen.
Untuk perdagangan di dalam negeri, BNI Sekuritas memiliki enam saham pilihan hari ini:
DEWA
Buy on Weakness dengan area beli di 109, cutloss jika break di bawah 106. Jika tidak break di bawah 106, potensi naik ke 113-116 short term.
MLPL
Spec Buy dengan area beli di 127, cutloss jika break di bawah 124. Jika tidak break di bawah 124, potensi naik ke 130-133 short term.
JPFA
Spec Buy dengan area beli di 2.050, cutloss jika break di bawah 2.030. Jika tidak break di bawah 2.030, potensi naik ke 2.080-2.130 short term.
BFIN
Spec Buy dengan area beli di 830, cutloss jika break di bawah 820. Jika tidak break di bawah 820, potensi naik ke 850-865 short term.
BRIS
Buy on Weakness dengan area beli di 2.900, cutloss jika break di bawah 2.870. Jika tidak break di bawah 2870, potensi naik ke 3.040-3.100 short term.
INTP
Spec Buy dengan area beli di 5.175, cutloss jika break di bawah 5.125. Jika tidak break di bawah 5.175, potensi naik ke 5.300-5.375 short term.
(Febrina Ratna Iskana)