MARKET NEWS

IHSG Hari Ini Diprediksi Hijau, Cek Rekomendasi Saham dari Analis

Aditya Pratama 02/06/2021 07:42 WIB

IHSG diprediksi akan menguat pada hari ini. Pergerakan indeks akan berada di kisaran level 5.902-6.000.

IHSG Hari Ini Diprediksi Hijau, Cek Rekomendasi Saham dari Analis (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menguat pada hari ini. Pergerakan indeks akan berada di kisaran 5.902-6.000. Berikut rekomendasi saham dari Analis.

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG break out resistance MA20 dan bearish trendline memberikan indikasi melanjutkan penguatan hingga menguji resistance MA50.

"Indikator stochastic bergerak bullish momentum dengan indikator RSI yang bergerak cross over positif. Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi menguat dengan rentang support resistance 5.902-6.000," ujar Lanjar dalam risetnya, Rabu (2/6/2021).

Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya; AALI, BSDE, CTRA, DOID, ICBP, IMAS, INDY, LPCK, LPKR, LSIP, TKIM, TPIA, WIKA.

Sebelumnya, IHSG ditutup menguat signifikan menjelang libur sebesar 98,86 poin atau 1,69 persen ke level 5.947,46 dengan saham-saham BBRI (+4.7 persen), TLKM (+5.2 persen) dan BMRI (+3.4 persen) menjadi leader penguatan.

 Investor asing melakukan aksi beli sebesar 748,39 miliar rupiah. Investor optimis menutup bulan Mei 2021 menutup sebagian penurunan yang terjadi sejak awal bulan.

Sementara itu, mayoritas indeks saham Asia terkonsolidasi. Indeks Nikkei (-0.16 persen) turun sedangkan TOPIX (+0.17 persen), HangSeng (+1.08 persen) dan CSI300 (+0.19 persen) naik. 

Aktivitas manufaktur Asia terus meningkat pada bulan Mei, meskipun dengan kecepatan yang sedikit lebih lambat, meskipun gejolak Covid-19 di sekitar wilayah tersebut dapat memaksa beberapa pabrik untuk tutup dan membebani sentimen.

Bursa Eropa mayoritas menguat. Indeks Eurostoxx (+0.88 persen), FTSE (+0.83 persen) dan DAX (+1.00 persen) naik mengiringi saham global berada di jalur untuk memulai bulan baru dengan nada tinggi, didukung oleh pemulihan dari krisis kesehatan dan likuiditas yang cukup. Selanjutnya investor terfokus pada data indeks manufaktur dan tingkat inflasi. (RAMA)

SHARE