MARKET NEWS

IHSG Hari Ini Masih Rawan Tertekan, Cek Deretan Sentimennya

Dinar Fitra Maghiszha 24/10/2023 06:14 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih rawan mengalami tekanan jual pada Selasa (24/10/2023). 

IHSG Hari Ini Masih Rawan Tertekan, Cek Deretan Sentimennya. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih rawan mengalami tekanan jual pada Selasa (24/10/2023). Serangkaian kabar makro domestik hingga mancanegara masih menjadi beban, termasuk lonjakan suku bunga Bank Indonesia (BI) hingga peningkatan imbal hasil (yield) surat utang negara Amerika Serikat.

Secara teknikal indeks komposit gagal untuk bertahan area support, sekaligus masih diselimuti tekanan outflow investor asing. Pada Senin (23/10/2023), IHSG turun 1,57 persen di 6.741,96.

"IHSG masih cenderung melemah, meski tidak sedalam Senin kemarin. Indeks diperkirakan fluktuatif dalam rentang 6.730 - 6.775," kata Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Selasa (24/10/2023).

Level support terdekat yang patut dicermati berada di 6.730, dengan area resistance di 6.850. Riset MNC Sekuritas menilai apabila IHSG mampu bertahan di atas 6,711, maka kemungkinan terdapat peluang untuk menguat di rentang 6.758-6.821 sebagai skenario terbaiknya.

Sementara apabila break 6.711, maka IHSG akan mengarah ke 6.666 - 6.676.

Secara fundamental, lonjakan suku bunga BI sebesar 6 persen merupakan kabar tidak sedap bagi pasar aset berisiko seperti saham, meskipun tujuannya adalah untuk menahan tekanan terhadap rupiah. 

Mata investor juga tak luput dari perkembangan pemilihan umum di mana pasar sempat mengalami depresiasi.

Adanya pullback di pasar surat utang Amerika Serikat, dinilai Phintraco menjadi harapan bagi nilai tukar domestik. Diketahui, imbal hasil (yield) treasury AS bertenor 10 tahun mulai melandai dari 5 persen, menjadi 4,85 persen.

Dari mancanegara, khususnya Asia, pagi ini Jepang akan merilis data purchasing manager indeks hingga inflasi inti dari Bank  of Japan (BoJ). Demikian juga Uni Eropa dan Amerika Serikat yang kompak juga mengumumkan data aktivitas manufakturnya.

Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde dijadwalkan akan memberikan pidato pada malam ini. AS juga akan merilis update produksi minyak mentah. (NIA)

SHARE