MARKET NEWS

IHSG Hari Ini Selasa (12/8/2025) Melesat Lebih dari 2 Persen, Intip Katalis dan Saham Penopang

TIM RISET IDX CHANNEL 12/08/2025 15:21 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju kencang pada perdagangan Selasa (12/8/2025) di tengah kenaikan saham-saham konglomerat.

IHSG Hari Ini Selasa (12/8/2025) Melesat Lebih dari 2 Persen, Intip Katalis dan Saham Penopang. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju kencang pada perdagangan Selasa (12/8/2025) di tengah kenaikan saham-saham konglomerat dan blue chip tradisional serta sentimen positif dari eksternal.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 15.03 WIB, IHSG meningkat 2,44 persen ke level 7.791,29. Nilai transaksi mencapai Rp14,70 triliun dan volume perdagangan 22,97 miliar saham.

Sebanyak 402 saham naik, 278 turun, dan 276 sisanya stagnan.

Saham-saham konglomerat dengan kapitalisasi pasar (market cap) besar ikut menopang indeks. Saham MLPT terbang 20 persen, DCII melesat 10 persen, BREN 4,00 persen, AMMN 2,11 persen, dan CUAN 1,95 persen.

Saham-saham bank besar pun menghijau tebal. Sebut saja, saham BBRI yang melambung 4,99 persen, BBNI melesat 4,76 persen, BMRI 3,81 persen, BBCA 3,51 persen.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai, perkembangan politik dan ekonomi di Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump berpotensi membawa angin segar bagi pasar negara berkembang. Menurut dia, indeks dolar AS (DXY) tengah menunjukkan sinyal teknikal pelemahan.

“DXY memiliki pola triple tops dengan target penurunan di 92. Menyusul gejolak politik serta ekonomi di AS di bawah kepemimpinan Trump, banyak investor yang mengantisipasi pelemahan dolar ini,” ujar Michael, Selasa (12/8/2025).

Ia menambahkan, rencana Trump untuk memangkas suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed) mendekati nol dapat memicu arus keluar modal dari dolar menuju negara berkembang.

“Angka ini akan memberikan outflow dari dolar ke negara emerging market, sehingga akan memberi dampak yang baik terhadap mata uang Asia, termasuk rupiah,” tuturnya.

Pada pukul 14.47 WIB, nilai tukar rupiah menguat 1,03 persen dalam sebulan belakangan ke level Rp16.285 per USD. Sementara, DXY berada di level 98,44, merosot 1,60 persen dalam periode yang sama.

Michael juga melihat, dampak positif dari pelemahan dolar akan terasa di pasar saham domestik.

“Ini akan memberi dampak yang baik untuk IHSG terutama dari sisi inflow investor asing. Dengan menguatnya kurs, inflow dari pembobotan indeks seperti MSCI dan FTSE akan disesuaikan,” tuturnya.

Dari sisi fundamental, kata dia, perusahaan di dalam negeri juga akan diuntungkan karena beban pembayaran utang dalam denominasi dolar menjadi lebih ringan. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

>

SHARE