MARKET NEWS

IHSG Jatuh ke Level 6.800-an, Sentimen Negatif Datang dari Global dan Domestik 

Cahya Puteri Abdi Rabbi 06/02/2025 17:23 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus tertekan dalam beberapa hari terakhir hingga akhirnya tergelincir ke level 6800-an.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus tertekan dalam beberapa hari terakhir hingga akhirnya tergelincir ke level 6800-an. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus tertekan dalam beberapa hari terakhir hingga akhirnya tergelincir ke level 6.800-an. Sentimen negatif, baik dari luar maupun dalam negeri menyeret IHSG ke bawah level psikologis 7.000.

Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata menilai, kejatuhan indeks didorong oleh kombinasi sentimen negatif dari pasar regional dan global, terutama pengaruh dari kebijakan tarif serta ketidakpastian ekonomi dunia.

Salah satu faktor utama yang memengaruhi pergerakan IHSG adalah kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump kepada Kanada, Meksiko, dan China. Namun, penundaan penerapan tarif bagi Kanada dan Meksiko menimbulkan spekulasi terkait dampaknya terhadap kebijakan suku bunga The Fed. 

“Makro kita juga terpeleset dari asumsi tahun 2024. Laporan keuangan yang muncul, perbankan yang sudah merilis kinerja juga performance-nya agak kurang menggembirakan,” kata Liza dalam 2nd Session Closing IDX Channel, Kamis (6/2/2025).

Liza menyampaikan, tekanan jual yang semakin kuat membuat IHSG akhirnya tidak mampu bertahan di level 7.000. Dengan kondisi ini, IHSG berpotensi menguji level terendah tahun lalu di kisaran 6.700 hingga 6.650 jika tekanan jual terus berlanjut.

Overall (secara keseluruhan), kita masih mengalami naik turun sejak peak September dan masih akan berlanjut pelemahannya karena penembusan dalam hari ini,” ujar Liza.

IHSG ditutup anjlok 2,12 persen atau turun 148,69 poin ke level 6.875. Volume saham yang diperdagangkan mencapai 20,27 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp13,74 triliun yang mengindikasikan panic selling terjadi di pasar.

Sektor bahan baku terkoreksi 2,43 persen, sektor keuangan turun 2,24 persen, sektor industri turun 2,14 persen, sektor transportasi turun 1,99 persen, sektor properti turun 1,89 persen, sektor infrastruktur turun 1,39 persen, sektor energi turun 1,26 persen, sektor non siklikal turun 0,48 persen, sektor teknologi turun 0,05 persen dan sektor siklikal turun 0,02 persen. 

Sedangkan sektor kesehatan menjadi satu-satunya sektor yang naik sebesar 1,13 persen.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE