IHSG Kembali Menuju Jalur All Time High, Ini Penyebabnya
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami penguatan setelah terkoreksi selama dua hari perdagang.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami penguatan setelah terkoreksi selama dua hari perdagang. Indeks menguat 67,270 poin (1,03%) di level 6.591,346 pada penutupan Jumat (29/10/2021) sore.
Sejak dari awal perdagangan, IHSG dibuka naik hingga menyentuh titik tertingginya di 6.596,770, membawa 327 emiten menguat. Adapun 188 saham melemah diikuti 152 lainnya stagnan. Total transaksi mencapai Rp12,9 triliun dari 24,2 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
Research Analyst Pacific Capital Investment, Nengsih Limbong, mengatakan penguatan IHSG hari ini didorong oleh sejumlah sentimen baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Secara teknikal, kenaikan hari ini merupakan rebound dari IHSG setelah mengalami koreksi dalam beberapa waktu terakhir.
"Kenaikan ini disebabkan oleh beberapa sentimen positif, di antaranya earning session di mana majority emiten mencatatkan kinerja yang di atas ekspektasi, sehingga para pelaku pasar mulai kembali masuk pasar," kata Nengsih dalam 2nd Session Closing, Jumat (29/10/2021).
Nengsih mencermati kenaikan harga komoditas turut mengerek sejumlah emiten di pasar modal dan membuat kinerja IHSG moncer.
"Selain itu, juga dipicu oleh kenaikan harga komoditas, seperti batu bara, nikel, timah, mengalami kenaikan, juga ada sentimen positif dari wall street yang juga mengalami kenaikan," tuturnya .
Ke depan, Nengsih menyatakan bahwa pada pekan selanjutnya IHSG bakal masuk area konsolidasi mengingat sejumlah data bakal diumumkan dalam waktu dekat.
Untuk diketahui, investor asing diketahui masuk bursa saham dengan waktu yang singkat, secara akumulatif profit taking mencapai Rp345,33 miliar.
Adapun dari nilai tersebut terdiri dari pembelian bersih Rp240,76 miliar di pasar reguler, dan penjualan di pasar negosiasi-tunai mencapai Rp586,09 miliar.
Untuk bursa saham di kawasan Asia terpantau bergerak variatif seperti: N225 (0,25%), HSI (-0,70%), SSEC (0,82%), dan STI (0,17%). (TYO)