IHSG Melesat 2 Persen, Ini Pemicunya
IHSG pada perdagangan Kamis (30/9/2021) ditutup melesat 124 poin (2,02 persen) ke level  6.286,943.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (30/9/2021) ditutup melesat 124 poin (2,02 persen) ke level 6.286,943.
Penutupan ini membawa indeks berada di jalur hijau dua hari beruntun sejak kemarin, serta membawa performanya naik dalam sepekan (2,35 persen) dan year to date (5,15 persen).
Sejak awal perdagangan, indeks sudah menguat di 6.175,417 dan bergerak di atas level penutupan sebelumnya hingga mampu menembus level tertingginya di 6.286,943.
Adapun sebanyak 279 emiten menguat, 232 melemah, dan 145 lainnya stagnan dengan nilai transaksi sebesar Rp23,9 triliun dari 27,4 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
Technical Analyst NH Korindo Sekuritas Dimas Pratama mengatakan penutupan IHSG sore ini dipicu oleh sejumlah faktor baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Dari sentimen domestik, Dimas meyakini perkembangan kasus Covid-19 dan percepatan vaksinasi menjadi sentimen positif bagi indeks. Sementara dari luar negeri, dia menyebut imbal hasil obligasi Amerika Serikat (US Yield Treasury) jangka 10 tahun sudah menunjukkan performa yang baik.
"Untuk sentimen hari ini kalau kita tahu US Yield Treasury 10 tahun sudah mulai kembali normal, dan ini juga jadi salah satu penggerak IHSG dan juga dari dalam negeri juga positif," kata Dimas dalam 2nd Session Closing, Kamis (30/9/2021).
Sentimen kabar tapering off The Fed dinilai sudah mereda bagi pasarr, sejalan dengan aktivitas asing yang cukup signifikan di pasar modal Indonesia.
"Selain itu, memang terlihat asing banyak mengoleksi saham-saham bigcaps di bursa kita, karena kalau kita tahu perkembangan Covid-19 di dalam negeri sudah cukup baik," tambahnya.
Dimas juga melihat saham-saham perbankan ikut menjadi sektor penggerak roda indeks hari ini.
"Karena sektor perbankan mendorong penguatan IHSG hari ini, namun investor perlu untuk hati-hati terkait potensi aksi jual," tuturnya.
Dirinya menargetkan indeks mampu menembus level 6.500 hingga akhir tahun.
"Kita punya target sampai 6.500 untuk akhir tahun 2021. Perkembangan Covid-19 sudah mulai membaik dan bisa jadi salah satu sentimen positif," tandasnya.
Seperti diketahui, secara akumulatif investor asing melakukan pembelian bersih senilai Rp1,94 triliun di pasar reguler, dan meraup untung di pasar negosiasi-tunai sebanyak Rp5,80 triliun.
Sementara kabar dari bursa Asia, sejumlah indeks terpantau bergerak variatif seperti: N225 (-0,31 persen) di 29.452,66, STI (0,60 persen) di 3.092,88, KOSPI (0,28 persen) di 3.068,82, dan HSI (-0,26 persen) di 24.598,58. (RAMA)