IHSG Merah Lagi, Ini Deretan Saham Pemberatnya
IHSG kembali memerah pada Selasa (11/4) seiring dengan terkoreksinya saham big cap yang jadi pemberat.
IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali memerah pada pembukaan perdagangan Selasa (11/4) seiring dengan terkoreksinya saham-saham big cap yang menjadi pemberat.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (11/4) pukul 09.17 WIB mencatat, IHSG berada di level 6.756 atau terkontraksi hingga 0,22 persen.
Dengan demikian, IHSG sudah memerah selama empat hari beruntun sejak pedagangan Rabu (5/4). Bahkan, dalam sepekan terakhir, IHSG sudah terkoreksi hingga 1,02 persen.
Memerahnya IHSG pada pembukaan perdagangan Selasa (11/4) seiring dengan melemahnya sejumlah saham big cap yang menjadi pemberat.
Saham tersebut salah satunya adalah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang sahamnya merosot hingga 4,26 persen menjadi Rp90/saham pada Selasa (11/4) pagi.
Sementara, saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), hingga PT Bayan Resources Tbk (BYAN) juga ikut terkontraksi pada periode ini.
Melansir data BEI pada periode yang sama, saham UNVR terkoreksi hingga 1,40 persen ke level Rp4.230/saham.
Sedangkan, saham EMTK dan BYAN masing-masing merosot hingga 0,65 persen dan 0,49 persen.
Selain saham-saham di atas, saham bank big cap juga ikut jadi pemberat di periode ini. Adapun, bank big cap yang sahamnya terkoreksi di periode ini adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Tercatat, saham BMRI merosot 0,49 persen ke level Rp5.075/saham, diikuti oleh saham BBRI yang juga terkoreksi hingga 0,41 persen menjadi Rp4.840/saham.
Di samping itu, saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) juga merosot 0,44 persen. Kemudian, saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) juga terkoreksi masing-masing sebesar 0,42 persen dan 0,48 persen.
Selain saham-saham big cap, saham dari sejumlah sektor juga memerah pada Selasa (11/4) pagi. Sektor yang memerah di antaranya adalah teknologi, yang terkontraksi hingga 1,09 persen.
Selanjutnya, sektor siklis dan non siklis juga memerah, masing-masing di minus 0,46 persen dan 0,27 persen.
Terakhir, sektor energi dan keuangan juga turut terkoreksi masing-masing sebesar 0,27 persen dan 0,13 persen.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.