IHSG Merah ‘No Worry’, Investor Borong Saham Emas ARCI-BRMS Cs
Saham emas dari Bumi Resources Minerals (BRMS) hingga Merdeka (MDKA) melambung di saat IHSG kembali merosot pada pembukaan perdagangan Senin (20/3).
IDXChannel – Saham emas melambung di saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali merosot pada pembukaan perdagangan Senin (20/3).
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (20/3) pukul 09.27 WIB, IHSG kembali terkontraksi hingga 0,98 persen ke level 6.612.
Kendati demikian, saham emas justru melambung pada perdagangan ini, dipimpin oleh PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) yang sahamnya terkerek 9,58 persen menjadi Rp366/saham.
Sementara, saham emiten emas lainnya, yakni PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) juga ikut naik pada periode ini.
BEI mencatat, harga saham BRMS naik hingga 4,58 persen menjadi Rp160/saham. Sedangkan, saham PSAB turut naik 4,30 persen ke level Rp97/saham.
Selain emiten-emiten di atas, saham PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), hingga PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) juga menguat pada perdagangan Senin (20/3) pagi.
Menurut data BEI pada periode yang sama, saham SQMI menguat 3,28 persen menjadi Rp63/saham, disusul oleh ANTM dan MDKA yang sahamnya masing-masing terapresiasi sebesar 0,53 persen dan 0,51 persen.
Menguatnya saham emiten-emiten emas seiring naiknya harga komoditas belakangan.
Data Tradingeconomics per Senin (20/3) pukul 09.37 WIB mencatat, harga emas saat ini mencapai USD1.971,94/troy ons atau menguat sebesar 3,05 persen dalam sepekan terakhir.
Sementara, dalam sebulan belakangan, harga komoditas ini sudah naik hingga 7,49 persen.
Menguatnya harga emas seiring dengan kekhawatiran para investor akan krisis Silicon Valley Bank (SVB) yang mendorong investor untuk beralih menyimpan dananya ke jenis investasi yang lebih aman, seperti emas.
Terlebih, emas menjadi aset safe haven atau aset investasi yang aman di tengah guncangan pasar saham yang disebabkan oleh kolapsnya SVB disusul oleh rontoknya saham-saham perbankan AS hingga indeks dolar AS yang anjlok.
Di samping itu, saham emas juga menjadi pilihan di saat pasar saham sedang loyo seiring dengan anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level psikologis 6.500.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.