IHSG Pekan Depan Berpotensi Lanjutkan Penguatan, Ini Sentimen Pendukungnya
PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren penguatan pada pekan depan (29 September-3 Oktober 2025).
IDXChannel - PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren penguatan pada pekan depan (29 September-3 Oktober 2025).
Optimisme ini didukung oleh harapan pasar terhadap potensi pelonggaran suku bunga The Fed dan katalis positif dari kesepakatan dagang Indonesia–Uni Eropa.
Pada pekan lalu (22-26 September 2025), IHSG ditutup di level 8.099, menguat kurang lebih 0,60 persen dibandingkan pekan sebelumnya, bahkan sempat menyentuh rekor tertinggi baru di 8.168 pada 24 September 2025. Namun, investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (outflow) sebesar Rp1 triliun di pasar reguler.
"Penguatan IHSG pada pekan ini juga terdukung kesepakatan dagang RI-Uni Eropa yang memberi katalis positif bagi saham eksportir,” ujar Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, David Kurniawan dalam risetnya, Minggu (28/9/2025).
David merinci sejumlah sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG pekan lalu seperti harapan pelonggaran The Fed mendorong optimisme arus dana ke emerging markets.
Sentimen lain datang dari perjanjian dagang Indonesia-Uni Eropa, di mana pemangkasan tarif hingga 80 persen produk ekspor RI mulai 2027 meningkatkan prospek perdagangan jangka panjang.
Selain itu, harga emas spot melonjak hingga sekitar USD3.759 per troy ounce, mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Namun dari domestik, sentimen negatif datang dari force majeure Grasberg, di mana operasional tambang Freeport terhenti karena bencana (mudflow), berdampak pada prospek ekspor tembaga dan emas.
Untuk pergerakan pasar pekan ini, David menyebutkan dua sentimen utama yang wajib dipantau yaitu pasar akan memperhatikan langkah Menteri Keuangan baru dalam mempertahankan disiplin fiskal, terutama defisit anggaran, serta sinyal terkait stimulus atau pengeluaran pemerintah.
Sentimen positif dari kabar bahwa cukai rokok berpotensi tidak dinaikkan pada 2026. Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa memastikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) untuk 2026 tidak akan dinaikkan, sesuai dengan keinginan pelaku industri. (Wahyu Dwi Anggoro)