IHSG Pekan Depan Masih Dibayangi Sentimen Luar Negeri, Ini Penjelasannya
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan depan diprediksi masih dibayang-bayangi beberapa faktor.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan depan diprediksi masih dibayang-bayangi beberapa faktor.
Investment Specialist Mega Capital Indonesia Liyanto Sudarso mengatakan, investor masih perlu hati-hati mengingat pekan ini pelaku pasar cenderung memperhatikan sentimen dari luar negeri yaitu dari Amerika Serikat (AS) oleh bank sentral The Fed yang akan mengumumkan simposium tahunan pada akhir pekan ini.
"Saya pikir minggu depan ya di masa kita ini menghadapi musim dari The Fed tapering off. Saya rasa investor ini mulai perlu jeli untuk memilih sahamnya, terutama cobalah pilih saham yang kalau bisa jangan ada exposure USD terutama utang atau bahkan mereka yang misal ada exposure USD. Kalau sampai USD menguat, nah takutnya kalau The Fed ini melakukan penarikan likuiditasnya lebih cepet dari perhitungan ekspektasi," katanya dikutip Minggu (29/8/2021).
Investor menurutnya, harus mengambil langkah waspada dengan mencari perusahaan yang pendapatannya dalam bentuk USD. The Fed berencana melakukan tapering seiring dengan tercapainya tingkat inflasi tahun ini. Langkah ini diperlukan, agar dapat mengatur laju tingkat inflasi yang terlalu tinggi.
"Nah itu harus hati-hati, jadi kalau bisa cari perusahaan yang mereka itu either earningnya oke pendapatannya dalam bentuk USD atau mereka yang lebih tidak ada exposure di USD. Satu lagi tidak cuma utang, kalau misalnya bahan-bahannya juga impor USD juga itu harus be careful juga," ujarnya.
Dengan adanya tapering, harga obligasi menjadi turun dan dapat mengerek tingkat yield dari obligasi tersebut. Sehingga, investor lebih tertarik untuk berinvestasi ke Amerika Serikat. Adapun hasil simposium The Fed yang diperkirakan baru akan direspons awal pekan depan, menjadi salah satu sentimen yang berpotensi memberatkan pergerakan IHSG nantinya.
"Saya rasa investor perlu take a look begini asing itu punya average buy untuk beli di IHSG sekitar di level 5.850-5.900, nah itu aja, kalo IHSG masih bisa bertahan di level sana aman," ujar dia.
"Tapi kalau asing, misalnya IHSG jatuh di level sana dan asing sampai keluar, nanti asingnya kapok. IHSG kemarin terbalik ya IHSG year to date malah di buy asing nah saya harap dengan adanya Jackson Hole Symposium ini asing tidak keluar dari IHSG melihat isi IHSG yang lebih padet begitu," lanjut Liyanto.
(SANDY)