IHSG Pekan Ini Berpotensi Tembus 7.200 dan Mencetak Titik Tertinggi Baru
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini berpotensi menembus level 7.200.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini berpotensi menembus level 7.200. Hal itu seiring indeks yang ditutup di level 7.190 pada perdagangan pekan lalu pada Jumat (15/12/2023) atau menguat 0,4 persen.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Dimas Krisna Ramadhani menjelaskan, secara teknikal saat ini IHSG berada di area resist dan berpotensi untuk menembus level resist tersebut didukung oleh inflow asing yang besar dalam dua hari perdagangan terakhir.
"Apabila aksi pembelian asing berlanjut di minggu ini, maka IHSG berpotensi untuk menembus level resistance 7.200 dan berpeluang untuk mencetak titik tertinggi baru. Sekaligus memanfaatkan momentum window dressing yang biasa terjadi di akhir tahun," kata Dimas dalam analisisnya, Jakarta, Senin (18/12/2023).
Menurut Dimas, level 7.100 adalah area yang selama ini sulit ditembus sepanjang 2023.
Sementara itu, terkait sentimen aksi beli investor asing ke IHSG, dijelaskannya bahwa pada dua hari perdagangan terakhir, asing melakukan aksi pembelian ke IHSG mencapai Rp3,7 triliun yang merupakan level pembelian terbesar di sepanjang 2023 untuk dua hari perdagangan.
Penguatan IHSG pada minggu lalu tertopang top gainers IDX Sector Energy dan IDX Sector Financials.
Terkait sektor energi, jelasnya, mayoritas komoditas menguat sepanjang minggu lalu, seperti batu bara dan minyak mentah. Hal ini membuat harga saham emiten energi pun naik dan membuat sektor energi menjadi penopang untuk IHSG di minggu lalu.
Sementara itu terkait sektor perbankan, kata dia, saham big banks naik seiring dengan aksi beli investor asing. Penguatan paling signifikan terjadi pada BBCA yang naik sebesar 5 persen di sepanjang minggu lalu.
Namun demikian, lanjut Dimas, IHSG belum bergerak maksimal karena tersandera dua sektor yang menjadi top losers yakni IDX Sector Transportation & Logistic dan IDX Sector Technology.
Menurut Dimas, sektor transportasi mengalami penurunan sebesar 4,5 persen sepanjang minggu lalu. Leader dalam sektor ini adalah emiten GIAA yang terkena dampak tren naiknya harga avtur, membuat beban pada emiten penerbangan ini meningkat. Harga saham GIAA melemah 2,4 persen sepanjang minggu lalu.
"Sementara itu terkait sektor teknologi, terangnya, ternyata mengalami pelemahan 1,9% sepanjang minggu lalu seiring dengan masih tingginya suku bunga saat ini. Sektor teknologi adalah sektor yang sangat sensitif terhadap kebijakan suku bunga," jelas Dimas.
Berikut ini menu saham pilihan IPOT untuk periode trading pekan ini hingga 22 Desember 2023:
- Buy BBCA (Support: 9.100, Resistance: 9.500)
- Buy on Breakout PGEO (Support: 1.280, Resistance: 1.500)
- Buy MARK (Support: 600, Resistance: 750).
(YNA)