IHSG Pekan Ini Diprediksi akan Dibayangi Sentimen Inflasi Indonesia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini diprediksi akan dibayangi sentimen inflasi Indonesia.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini diprediksi akan dibayangi sentimen inflasi Indonesia. Hal ini diungkapkan Community Lead IPOT, Angga Septianus.
Menurut Angga, sentimen terakhir market pada pekan lalu yakni asing yang melakukan aksi jual masif sebesar Rp2,8 triliun dalam seminggu di tengah melemahnya optimisme penurunan suku bunga.
Namun, dia mengingatkan jika masih ada satu sentimen yang wajib diperhatikan para trader yakni inflasi Indonesia.
BPS mengatakan pada pekan ketiga Januari 2024, harga rata-rata beras medium naik 0,28 persen secara mingguan, padahal pada pekan pertama Januari 2024 harganya telah turun 0,38 persen secara mingguan.
"Kenaikan harga beras terjadi akibat produksi padi pada Januari-Februari 2024 yang diperkirakan defisit. Inflasi diprediksi bergerak naik ke level 2,7% dibandingkan bulan periode yang sama di bulan sebelumnya," ungkap Angga dalam risetnya, Senin (29/1/2024).
Angga menambahkan, saat ini market memang sedang wait and see. Meski demikian, Angga menyarankan para trader untuk memperhatikan saham-saham perbankan yang sudah melemah cukup dalam pada minggu lalu. Ia menegaskan saham-saham perbankan layak untuk diperhatikan.
Adapun Angga berpendapat pada minggu lalu ada 4 sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG sehingga ditutup melemah yakni sentimen stimulus China, PCE US, IHSG yang terkoreksi dalam dan aksi jual asing.
Angga berpendapat stimulus China sangat diperlukan oleh Indonesia sebagai partner dagang utama China. Ia beralasan jika pertumbuhan China melambat hal ini akan berdampak negatif juga terhadap perekonomian Indonesia.
Pangsa pasar China pada Desember 2023 sebesar 27,55% dari ekspor nonmigas dan ini menjadi yang terbesar.
Terkait sentimen Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), jelas Angga, ukuran inflasi pilihan Bank Sentral AS, The Fed, telah bergerak di bawah 3% untuk pertama kalinya sejak Maret 2021 sebelum dimulainya kampanye kenaikan suku bunga bank sentral.
"Mengutip Yahoo Finance, Indeks PCE tumbuh 2,6% dari tahun ke tahun di Desember sejalan dengan angka bulan lalu. PCE inti, yang tidak termasuk kategori makanan dan energi yang bergejolak, tumbuh 2,9%, turun dari 3,2% dari bulan sebelumnya dan di bawah 3% yang diperkirakan para ekonom yang disurvei Bloomberg," kata dia.
Sementara itu terkait sentimen faktor penyebab koreksi tajam IHSG, ia menyebutkan USD-IDR melemah signifikan karena kuatnya data ekonomi AS dan kecilnya peluang pemangkasan suku bunga The Fed di bulan Maret membuat USD menguat, outflow investor asing dan optimisme penurunan Fed Rate pada Maret yang menurun.
Berdasarkan data diatas, berikut rekomendasi 3 saham untuk trading pada minggu ini hingga 2 Februari 2024 mendatang, yakni Buy BBNI (Support: 5.425, Resistance: 5.600), Buy BBTN (Support: 1.285, Resistance: 1.330) dan Buy on Breakout TPIA (Support: 5.500, Resistance: 5.975).
(NIY)