MARKET NEWS

IHSG Rawan Koreksi, Intip Deretan Saham Pilihan Analis Hari Ini

Taufan Sukma/IDX Channel 06/09/2023 07:07 WIB

Pelaku pasar cenderung wait and see terhadap sejumlah data ekonomi domestik yang dijadwalkan bakal rilis pekan ini.

IHSG Rawan Koreksi, Intip Deretan Saham Pilihan Analis Hari Ini (foto: MNC Media)

IDXChannel - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (6/9/2023), diperkirakan cukup rawan untuk kembali melemah.

Meski demikian, sejumlah saham dinilai masih memiliki peluang untuk merangkak naik ke zona hijau, berbekal dengan potensi yang dimilikinya.

Menurut Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, sejumlah saham basic materials berpotensi kembali menguat. 
Seperti, diantaranya, PT Bumi Recourses Mineral tbk (BRMS) dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL).

Sedangkan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan Indocement Tunggal Perkasa (INTP) juga dinilai memiliki potensi melanjutkan rebound. 

Tak hanya SMGR dan INTP, potensi pergerakan serupa juga terjadi pada saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS).

Selain itu, Alrich juga merekomendasikan saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Indosat Ooredoo Hutchison (ISAT) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). 

Sebagaimana diketahui, IHSG menutup langkahnya pada Selasa (5/9/2023) dengan pelemahan sebesar 5,04 poin (0,07 persen) menuju 6.991,7.

Sepanjang perdagangan, sebanyak 236 saham mampu merangkak ke zona hijau, 286 saham terperosok ke zona merah, sedangkan 232 saham lainnya masih jalan di tempat.

Menurut Alrich, kondisi demikian membuat kinerja IHSG pada perdagangan hari ini, Rabu (6/9/2023), rawan diterpa gelombang koreksi.

Pada perdagangan kemarin, IHSG disebut Alrich sempat menutup gap ke 6.975. Bersamaan dengan koreksi tersebut, terbentuk death cross pada Stochastic RSI di overbought area, sehingga membuat posisi indeks rawan melanjutkan koreksinya pada hari ini.

"Pelaku pasar cenderung wait and see terhadap sejumlah data ekonomi domestik yang dijadwalkan bakal rilis pekan ini," ujar Alrich, Selasa (5/9/2023).

Beberapa data yang ditunggu tersebut, pertama, adalah terkait data cadangan devisa yang diperkirakan masih bertahan di atas enam bulan impor.

Posisi tersebut masih jauh di atas batas kecukupan minimal internasional, yang berada di tiga bulan impor.

Sedangkan data kedua adalah indeks keyakinan konsumen yang diperkirakan masih berada di atas 120, di mana batas confidence pelaku pasar berada di level 100.

Dari eksternal, stimulus fiskal untuk sektor properti oleh pemerintah Tiongkok diharapkan mendorong akselerasi permintaan domestik Tiongkok. 

"Salah satu potensi dampak positif bagi Indonesia adalah perbaikan kinerja ekspor di bulan-bulan mendatang," tegas Alrich. (TSA)

SHARE