MARKET NEWS

IHSG-Rupiah Lesu Imbas Inflasi AS, Pasar Tunggu Keputusan BI Naikkan Suku Bunga 

Wahyudi Aulia Siregar 16/07/2022 05:00 WIB

Saat Rupiah dan IHSG terpantau koreksi imbas rilis data inflasi AS, analis pasar sebut kebijakan BI soal kenaikan suku bunga dinantikan pelaku pasar.

IHSG-Rupiah Lesu Imbas Inflasi AS, Pasar Tunggu Keputusan BI Naikkan Suku Bunga  (Dok.MNC)

IDXChannel - Kinerja mata uang Rupiah pada penutupan perdagangan akhir pekan ini mengalami tekanan yang kian berat. Rupiah sempat melemah hingga menyentuh level 15.065 per US Dolar, meskipun menjelang sesi perdagangan sore Rupiah mampu menguat dikisaran level 14.997 per US Dolarnya. 

Kinerja sebaliknya justru ditunjukan oleh IHSG, yang justru sempat menguat di atas level psikologis 6.700, namun justru ditutup melemah 0.55% di level 6.651,90.

Dalam sepekan ini, posisi terlemah Rupiah terjadi di akhir pekan ini (15.065 per US Dolar), sementara IHSG bahkan sempat melemah hingga ke level 6.634,09. 

Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan, kinerja pasar keuangan selama sepekan ini lebih banyak dipengaruhi oleh memburuknya sentimen eksternal. Khususnya pasca rilis data inflasi di AS, yang memicu keyakinan bahwa AS masuk dalam jurang resesi.

"Ancaman resesi itu masih terus menghantui kinerja pasar keuangan kita. Terlebih saat ini Indonesia dimasukan dalam jajaran Negara yang berpotensi mengalami resesi oleh IMF," kata Gunawan, Jumat (15/7/2022).

Sementara itu, kebijakan BI yang sejauh ini masih mempertahankan besaran bunga acuannya di level 3.5%, pada dasarnya menjadi penopang ekonomi dan menjadi bumper untuk memperlambat ekonomi kita masuk jurang resesi.

Hanya saja terjadi kenaikan suku bunga acuan di Negara lain yang justru memberikan implikasi besar terhadap kondisi makro ekonomi nasional. 

"Khususnya kinerja mata uang Rupiah dan adanya aliran dana keluar dari pasar keuangan domestik juga turut membuat kita lebih berhati-hati berhadapan dengan isu yang satu ini," jelasnya. 

Untuk mencegah potensi terjadinya inflasi yang diakibatkan oleh pelemahan Rupiah serta meredam derasnya aliran uang yang keluar, kata Gunawan, dibutuhkan kenaikan bunga acuan di tanah air. Tekanan pada IHSG dan Rupiah pada hari ini, pada dasarnya bisa berkurang nantinya di pekan depan. 

"Pelaku pasar akan mencurahkan perhatian yang besar dengan langkah BI pekan depan. Dan keputusan yang akan diambil BI nantinya sangat berpeluang merubah arah pergerakan pasar," tandasnya. 

Sementara itu di akhir pekan ini harga emas dunia ditransaksikan di level USD1.703 per ons Troy. Harga emas kian terbenam seiring dengan ekspektasi kenaikan bunga acuan US Dolar. Harga emas saat ini ditransaksikan di kisaran level 823 ribu per gramnya.

(IND) 

SHARE