IHSG Sepekan Menguat 0,52 Persen Dipengaruhi Kebijakan Suku Bunga hingga BRICS
IHSG menguat 0,52% selama sepekan terakhir dipengaruhi suku bunga BI hingga The Fed.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,52% selama sepekan terakhir, pada periode 21-25 Agustus 2023. Laju indeks saham tidak hanya dipengaruhi sentimen domestik, tetapi juga global.
Berdasarkan data RTI yang dikutip Minggu (27/8/2023), IHSG bergerak pada kisaran 6.860,53 - 6.959,43 selama sepekan terakhir. Volume saham yang ditransaksikan sebanyak 94 miliar lembar, dengan frekuensi 4,79 juta kali.
Lalu, dalam sepekan terakhir, investor membukukan transaksi senilai Rp42,9 triliun. Pada perdagangan hari terakhir pekan ini, Jumat (25/8/2023), IHSG dibuka stagnan pada level 6.899,32.
Pada penutupan, IHSG melemah 3,95 poin atau 0,06% ke level 6.895,44. Pergerakan bursa dalam negeri selama sepekan dibayangi beragam katalis.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan neraca pembayaran Indonesia mengalami defisit sebesar USD7,4 miliar pada kuartal II 2023. Secara rinci, neraca transaksi berjalan Indonesia mencatatkan defisit sebesar USD1,9 miliar atau 0,5% dari PDB pada kuartal II 2023.
Nilai tersebut berbalik dari kuartal I 2023 yang mencatatkan surplus sebesar USD3 miliar. Kemudian, transaksi modal dan finansial mencatatkan defisit lebih dalam sebesar USD5,0 miliar atau 1,4% dari PDB. Angkanya juga berbalik dari kuartal sebelumnya yang surplus USD3,7 miliar.
Pemerintah Indonesia juga meraih dana investasi iklim dari Bank Dunia sebesar USD500 juta atau setara Rp7,6 triliun (asumsi kurs Rp15.300/USD) melalui skema Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform. Dana tersebut akan digunakan untuk percepatan pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.
Kemudian, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75%. BI juga menjaga suku bunga deposit facility di level 5% dan suku bunga lending facility 6,50%.
Sementara dari Asia, Bank Sentral China (PBoC) memangkas suku bunga pinjaman 1 tahun (LPR) sebesar 10 basis poin (bps) ke rekor terendahnya sebesar 3,45%. Sementara, tingkat suku bunga 5 tahun yang menjadi acuan hipotek dipertahankan di level 4,2%.
Langkah ini diambil PBoC untuk menghidupkan kembali permintaan kredit. Hal itu pun diharapkan menopang sektor properti yang tengah mengalami tekanan.
Dari Amerika Serikat (AS), sejumlah pejabat bank sentral berkumpul dalam simposium ekonomi tahunan di Jackson Hole, Wyoming pada Kamis (24/8). Adapun, pasar menantikan pidato Gubernur The Fed Jerome Powell untuk melihat prospek ekonomi kedepannya.
Lebih lanjut, data klaim tunjangan pengangguran AS menunjukkan pasar pekerjaan masih cukup kuat. Ini dinilai bisa mendorong The Fed mengambil sikap hawkish terhadap suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu lama.
Di sisi lain, KTT BRICS secara bulat sepakat untuk menambah anggota sebanyak enam negara. Keenam negara yang terdiri dari Arab Saudi, Argentina, Mesir, Ethiopia, Iran dan Uni Emirat Arab (UEA) akan resmi bergabung pada 1 Januari 2024.
(FRI)