MARKET NEWS

IHSG Sulit Tembus di Atas 7.000 Jelang Pemilu 2024

Cahya Puteri Abdi Rabbi 02/10/2023 10:52 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024 diproyeksi bergerak cenderung stagnan.

IHSG Sulit Tembus di Atas 7.000 Jelang Pemilu 2024 (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024 diproyeksi bergerak cenderung stagnan.

Head of Technical Analysis Henan Putihrai Sekuritas, Ezaridho Ibnutama mengatakan, IHSG akan melanjutkan tren sideways di level 7.000-7.200 di akhir tahun ini.

“Memang ada kesulitan bertahan di atas 7.000, ini karena tidak ada driving momentum untuk lebih banyak bullish sentimen di akhir tahun,” kata Ezaridho dalam Market Buzz IDX Channel, Senin (2/10/2023).

Secara historis, kata Ezaridho, IHSG memang cenderung stabil atau bahkan stagnan menjelang tahun politik. Di mana, level pembukaan di awal tahun dan penutupan di akhir tahun tidak terlalu banyak berubah.

Sebelumnya, ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan bahwa pemilu akan turut berdampak pada nilai tukar Rupiah yang diramal akan melemah dan IHSG akan mengalami pelemahan sesaat, serta sikap investor asing yang cenderung wait and see.

“Tapi setelah hasil pemilu keluar dan kondisi politik stabil, biasanya kepercayaan investor akan kembali rebound,” kata Josua dalam Media Gathering di Grand Aston Puncak, Bogor beberapa waktu lalu.

Jika melihat indikator makro, Josua mengungkapkan dua faktor yang cukup dominan dari pemilu. Di satu sisi, masyarakat melihat kegiatan pemilu akan mendorong konsumsi masyarakat, khususnya Lembaga Non Profit (LNPRT) yang melayani rumah tangga.  Pada sisi lainnya, terdapat kecenderungan perlambatan penanaman modal asing (PMA) dalam empat pemilu terakhir.

“Namun yang menarik, walaupun pemilu, penanaman modal dalam negeri atau PMDN pertumbuhannya masih positif,” ujar Josua.

Dalam hal ini, Josua menuturkan perilaku investor asing di berbagai negara yang sedang menggelar perhelatan pemilu cenderung menunjukkan sikap uncertain. Hal tersebut berkaitan dengan akan adanya pemimpin baru yang turut melahirkan kebijakan-kebijakan baru.

“Investor asing cenderung lebih concern dibandingkan investor domestik. Justru investor domestik ini karena mengetahui kondisi politik relatif stabil dan tidak ada gejolak yang signifikan, itu membuat optimisme investor domestik lebih baik dibandingkan investor asing,” ungkap Josua. 

(DES)

SHARE