IHSG Tembus 6.669, Saham Perbankan Jadi Primadona
IHSG pada sesi penutupan perdagangan hari ini naik 37,628 poin atau 0,57 persen ke 6.669. Tercatat net buy asing mencapai Rp630 miliar.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi penutupan perdagangan hari ini naik 37,628 poin atau 0,57 persen ke 6.669. Tercatat net buy asing mencapai Rp630 miliar.
Senior Investment Consultant PT Infovesta Kapital Advisori, Praska Putrayanto mengatakan, perdagangan IHSG hari ini mencatatkan new high lagi di 6.669 dengan memantapkan di sesi kedua dengan net buy asing yang tidak terlalu besar sekitar Rp630 miliar. Menurut Praska, IHSG menguat ditopang saham-saham perbankan yang kompak naik.
"Memang hari ini kita melihat saham perbankan menjadi drivers seperti Bank Arto atau Bank Jago, Bank BCA, Bank BRI ini menjadi saham-saham yang juga menjadi penopang penguatan indeks," katanya dalam 2nd Session Closing IDX, Selasa (9/11/2021).
Meskipun secara pergerakan bursa regional masih mixed, IHSG lebih merespon kepada potensi recovery dari ekonomi kuartal keempat seiring dengan melandainya kasus harian yang semakin rendah. Sehingga membuat IHSG atau pasar saham ini mencatatkan kinerja yang cukup positif memasuki bulan November.
"Untuk pergerakan kita lihat memang nampaknya IHSG akan melanjutkan tren bullish jangka pendek dari pola konsolidasi yang sempat terkoreksi dari level tertinggi 6.671 di sekitar pertengahan Oktober dan saat ini kembali ditutup 6.669 artinya mendekati level yang pernah dibuat sebelumnya jadi kita melihat IHSG akan mencoba break up keatas," jelasnya.
Secara teknikal, terlihat bahwa level 6.685 menjadi resisten terkuat yang harus ditembus oleh IHSG. Sedangkan target di level 6.790 ini menjadi prediksi mampu break di 6.685 nanti.
"Saya pikir memang perlu diperhatikan bahwa volume transaksi secara tren telah menyentuh level diatas 6.500 - 6.600 ini trennya agak sedikit cenderung menurun dan itu yang membuat para investor sudah lebih berhati-hati, lebih fokus pada short term trading," katanya
Secara pergerakan IHSG di level 6.669 di hari ini, namun Praska melihat dengan kondisi IHSG mencoba mendekati zona lebih tinggi lagi akan ke zona beli yang perlu diwaspadai koreksi jangka pendek dalam hal apalagi rilis inflasi Amerika lagi dinanti dimana diproyeksi 0,5 persen.
"Dalam hal inflasi kembali memanas kan artinya potensi The Fed untuk kembali menyesuaikan sejumlah lebih tinggi di tahun depan 2022 bisa diperkirakan lebih cepat daripada yang sempat disebutkan sebelumnya," pungkasnya. (RAMA)