MARKET NEWS

IHSG Tembus ke Level Tertinggi (ATH), Ternyata Ini Faktor Pendorongnya

Dinar Fitra Maghiszha 07/02/2022 10:59 WIB

Hingga pukul 10:24 WIB, IHSG bergerak menguat 53,80 poin atau 0,80% di 6.785,19, dan mampu menyentuh area all time highnya di 6.806,73.

IHSG Tembus ke Level Tertinggi (ATH), Ternyata Ini Faktor Pendorongnya (FITO:MNC Media)

IDXChannel - Equity Analyst PT Philip Sekuritas Dustin Dana Pramitha mengungkapkan, terdapat sejumlah faktor yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menembus level tertingginya sepanjang perdagangan Senin (7/2/2022). 

Hingga pukul 10:24 WIB, IHSG bergerak menguat 53,80 poin atau 0,80% di 6.785,19, dan mampu menyentuh area all time highnya di 6.806,73. 

Dustin menilai rilis keuangan sejumlah emiten big caps menjadi salah satu motor penggerak bagi IHSG. Kinerja positif dari beberapa perusahaan perbankan sepanjang tahun 2021 meningkatkan aksi beli investor sekaligus mengerek indeks acuan tersebut. 

"Beberapa kinerja keuangan emiten-emiten perbankan besar di sana cukup memuaskan, sehingga IHSG memiliki tenaga untuk bergerak menguat pada perdagangan minggu-minggu sebelumnya," kata Dustin dalam Power Breakfast IDXChannel, Senin (7/2/2022). 

Sementara bagi emiten lain yang belum merilis laporan keuangannya dinilai memiliki peluang besar untuk berkinerja lebih baik mengingat saat kuartal keempat 2021, pemerintah memberikan pelonggaran pembatasan mobilitas 

Menurut Dustin, pelonggaran PPKM dapat menjadi sentimen positif yang manfaatnya juga dapat dirasakan IHSG sekaligus pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan menguat pada kuartal ke-IV 2021. 

"Selain beberapa data makro ekonomi yang sudah kita lihat di awal bulan, biasanya seperti PMI dan inflasi dalam koridor yang positif. Investor masih menunggu rilis data GDP ataupun ekonomi kuartal 4 yang mana sejumlah prediksi menilai GDP Indonesia diperkirakan tumbuh sebesar 4,9%," lanjutnya. 

Selain rilis keuangan dan data pertumbuhan ekonomi domestik, Dustin mencermati kenaikan harga komoditas turut memberikan dampak positif bagi emiten-emiten sektor energi. Menurutnya, hal ini juga bakal memberikan katalis bagi kenaikan IHSG. 

Secara keseluruhan, Dustin menilai IHSG masih berada dalam fase tren yang bullish dan dimungkinkan akan melanjutkan penguatannya saat mendapat katalis positif dari perekonomian domestik. 

Dustin mewaspadai lonjakan kasus Omicron dapat menjadi batu sandungan bagi pergerakan indeks di kemudian hari mengingat hingga Minggu (6/2/2022) kasus baru positif Covid-19 naik menjadi 36.057. Dengan pertambahan kasus positif pada hari ini, maka total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 4.516.480 kasus. 

"IHSG dan perekonomian Indonesia saat ini sedang dihadapi dengan ancaman Omicron dan sampai saat ini kita juga masih terus lihat perkembangan dan kebijakan dari pemerintah," tukasnya.

(SANDY)

SHARE