MARKET NEWS

IHSG Turun Tajam 2 Hari Beruntun, Sinyal Sell in May and Go Away?

Melati Kristina - Riset 03/05/2023 14:18 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah dalam dua hari beruntun di awal bulan Mei yang mengindikasikan adanya potensi  ‘Sell in May and Go Away’.

IHSG Turun Tajam 2 Hari Beruntun, Sinyal Sell in May and Go Away? (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah dalam dua hari beruntun di awal bulan Mei yang mengindikasikan adanya potensi ‘Sell in May and Go Away’.

Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (3/5) pukul 13.47 WIB, IHSG turun tajam hingga 1,14 persen ke level 6.785. Sebelumnya, IHSG juga merosot 0,76 persen pada penutupan Selasa (2/5), yakni menjadi 6.863.

Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project William Hartanto berpendapat, merosotnya IHSG dalam dua hari pertama di bulan Mei seiring dengan sejumlah sentimen negatif dari makroekonomi global hingga dalam negeri.

Untuk sentimen eksternal, menurut William didorong oleh pelemahan Indeks Dow Jones yang melemah serta adanya potensi gagal bayar di Amerika Serikat (AS).

Sedangkan, di dalam negeri, IHSG juga tertekan salah satunya disebabkan oleh efek pembagian dividen yang berlanjut dengan auto reject bawah (ARB) pada saham-saham batu bara.

“Selain itu, kegagalan IHSG dalam menembus resistance 6.950 mendorong kepanikan pasar yang meyakini sell in may sedang terjadi,” kata William kepada IDX Channel, Rabu (3/5).

Asal tahu saja, strategi sell in may tersebut muncul karena secara historis kinerja saham selama periode Mei hingga Oktober cenderung merosot. Sehingga, investor disarankan untuk menjual sahamnya pada periode ini dan kembali pada bulan November.

Kendati demikian, William mengatakan bahwa pelaku pasar tetap dapat berinvestasi saham di saat IHSG cenderung melemah di periode ini.

“Pelaku pasar bisa mengincar saham yang tetap menguat saat IHSG lemah, karena jika pelemahan IHSG signifikan, maka kemungknan penekannya dalah saham big cap, sehingga saham second dan third liner bisa menjadi alternatif untuk sementara,” kata William.

Senada dengan William, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa selama bulan Mei, investor bisa memanfaatkan penurunan saham untuk mengakumulasi emiten yang punya kinerja fundamental hingga prospek positif.

“Untuk investasi jangka pendek, investor bisa memilih saham dengan kapitalisasi pasar kecil hingga menengah,” kata Nafan dalam wawancara dengan IDX Channel, Rabu (3/5).

Sedangkan, untuk investasi jangka panjang, menurut Nafan investor bisa memilih emiten yang likuid  dan memiliki kapitalsasi pasar besar.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE