Ikut Proyek Stasiun Tigaraksa dan Flyover Tejo, APLN Targetkan Rampung Tahun Depan
APLN bakal bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI)
IDXChannel - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) dipastikan ikut terlibat dalam proyek pembangunan Stasiun Extensi Tigaraksa dan membangun Flyover Tenjo, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dalam proyek tersebut, APLN bakal bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang dalam hal ini adalah PT Kereta Api Indonesia (KAI). Kerjasama dilakukan melalui skema konsesi dan pemanfaatan aset Barang Milik Negara (BMN) milik PT KAI, oleh DJKA dan APLN.
Sesuai kesepakatan, proyek ini juga dijalankan melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dengan pihak APLN membiayai seluruh kebutuhan pendanaan proyek. Sedangkan pihak DJKA bertugas menyiapkan perizinan penyelenggaraan prasarana perkeretaapian serta proses lanjutan setelah perjanjian konsesi, seperti izin pembangunan prasarana dan izin operasi prasarana.
Terkait keikutsertaannya pada proyek ini, pihak APLN pun telah menargetkan agar keseluruhan pengerjaan dapat dirampungkan pada akhir tahun 2023 mendatang.
"Untuk pembangunan dimulai groundbreaking-nya sekarang, dan target selesai diperkirakan akan selesai dalam satu tahun ke depan. Jadi asumsi (pengerjaan) konstruksinya itu satu tahun," ujar Direktur Utama APLN, Bacelius Ruru, dalam keterangan resminya, Sabtu (15/10/2022).
Menurut Bacelius, pihaknya menyediakan lahan seluas 2,2 hektar untuk pembangunan Stasiun Extensi Tigaraksa dan Flyover Tenjo. terkait dengan pendanaannya, pihaknya tidak menyebutkan berapa jumlah biaya dalam pembangunan tersebut.
"Pembangunan dan dana dari kita (APLN), lahan ada tentunya dari KAI, tapi kita jadi partner dalam rangka KPBU yang disebutkan pak menteri tadi. Berapa biayanya saya kira tidak perlu sebutkan yang penting hasilnya jadi," tutur Bacelius.
Dikatakannya, Flyover Tenjo nantinya akan menghubungkan Kota Podomoro Tenjo dengan Stasiun Tigaraksa dengan panjang jembatan 270 meter dan tinggi 7 meter. Pembangunan tersebut juga sekaligus merupakan upaya APLN dalam membangun Transit Oriented Development (TOD) di kawasan Kota Podomoro Tenjo.
Pembangunan ini juga ditujukan untuk meningkatkan konektivitas warga sekitar dan mengatasi kemacetan yang selama ini terjadi di area penyebarangan kereta.
"Untuk Flyover itu panjangnya 270 meter dari ujung ke ujung dan menghubungkan satu tempat ke tempat lain, sehingga bisa mengurangi kemacetan," tegas Bacelius. (TSA)