MARKET NEWS

Imbal Hasil Treasury Turun Bikin Investor Senang, Wall Street Dibuka Melejit

Dinar Fitra Maghiszha 05/10/2022 00:03 WIB

Wall Street dibuka menguat lebih dari 1 persen pada Selasa (4/10/2022), menyusul penurunan imbal hasil / yield treasury AS.

Imbal Hasil Treasury Turun Bikin Investor Senang, Wall Street Dibuka Melejit (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street dibuka menguat lebih dari 1 persen pada Selasa (4/10/2022), menyusul penurunan imbal hasil / yield treasury AS yang mendorong pertumbuhan sejumlah saham-saham megacaps dan sektor teknologi. 

Pasar menantikan sejumlah data ekonomi sebagai pengamatan mereka terhadap jalur suku bunga Federal Reserve pada pertemuan mendatang.

Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 1,41 persen di 29.907,36, S&P 500 (SPX) tumbuh 1,80 persen di 3.744,74, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) menanjak 2,26 persen di 11.059,57.

Komponen saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah SPX antara lain Carnival Corp, Tesla, dan Ford Motor. Tiga top gainers ditempati oleh Gap menguat 5,79 persen, DexCom naik 6,48 persen, dan Caesars tumbuh 6,13 persen, sedangkan top losers diduduki oleh CH Robinson turun 0,75 persen, CME Group, dan Regeneron Pharma masing-masing di bawah 1 persen.

Rilis data lowongan pekerjaan dan permintaan industri akan menjadi fokus utama pasar ke depan, sehari setelah pengumuman aktivitas manufaktur yang lebih lemah sebagai indikasi kenaikan permintaan barang berada di fase yang lamban.

Di tengah harapan bahwa The Fed akan menekan sikap agresifnya, imbal hasil obligasi pemerintah AS untuk tenor 10 tahun mengalami penurunan. Ini merupakan kabar baik bagi bursa saham.

Namun, Presiden Bank of New York John Williams sebelumnya mengatakan bahwa meskipun ada sinyal inflasi mulai mereda, tekanan harga masih terlalu tinggi. Hal itu menyiratkan bank sentral AS harus terus maju untuk meningkatkan suku bunga.

"Pasar senang melihat itu (penurunan imbal hasil dan dolar) dan ini merupakan persiapan pasar memasuki musim pendapatan kuartalan," kata Analis Great Hill Capital, Thomas Hayes, dilansir Reuters, Selasa (4/10/2022).

Ke depan, pasar akan mencermati komentar dari sejumlah pejabat Fed, termasuk Presiden Fed New York, John Williams, dan Presiden Cleveland, Loretta Mester, serta Philip Jefferson. (RRD)

SHARE