Imbangi Permintaan, Trisula International (TRIS) Tingkatkan Kapasitas Produksi hingga 10 Persen
Emiten tekstil, PT Trisula International Tbk (TRIS) berencana meningkatkan kapasitas produksi perseroan sebesar 8% hingga 10%.
IDXChannel - Emiten tekstil, PT Trisula International Tbk (TRIS) berencana meningkatkan kapasitas produksi perseroan sebesar 8% hingga 10%.
Saat ini, perseroan mengoperasikan empat fasilitas produksi garmen dan satu fasilitas tekstil, dengan total kapasitas produksi sebesar lima juta unit garmen dan enam juta yard tekstil per tahunnya.
Direktur Utama TRIS, Widjaya Djohan, mengatakan peningkatan produksi ini dilakukan untuk mengimbangi kenaikan permintaan produk yang diterima perseroan, khususnya untuk garmen. Ia menyebut, perseroan memiliki keahlian khusus di industri tekstil dan garmen untuk membuat produk berkualitas tinggi.
"Perseroan sejauh ini berhasil mempertahankan kepercayaan pelanggan, dan kini pasca pandemi permintaan yang diterima semakin meningkat," kata Djohan dalam keterangan resminya, dikutip Senin (16/10/2023).
Djohan menambahkan, perseroan akan terus berupaya mengembangkan bahan baku, standar manufaktur, dan desain. Hal itu bertujuan agar TRIS dapat memulai tren atau meningkatkan kualitas hasil produksi.
“Ke depannya kami juga berencana memperluas area produksi di Trisco 2 untuk memenuhi kebutuhan pelanggan,” ujar Djohan.
Selama paruh pertama 2023, TRIS membukukan pertumbuhan penjualan bersih sebesar 2,9% menjadi Rp680 miliar dari sebelumnya sebesar Rp661,3 miliar. Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan penjualan domestik sebesar 24,6%.
Sementara itu, laba bersih TRIS meningkat secara signifikan sebesar 43,8% menjadi Rp43,5 miliar dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp30,2 miliar.
Hal ini, kata Djohan, menunjukkan bahwa TRIS memiliki pijakan yang kuat di industri ini karena mampu tumbuh di tengah penurunan industri tekstil dan pakaian jadi di Indonesia sebesar -1,7% di semester pertama tahun 2023.
Lebih lanjut, dari segi kesehatan likuiditas, TRIS berhasil mempertahankan posisi neraca keuangan yang sehat dengan DER sebesar 0,3x di semester pertama tahun ini, dari sebelumnya 0,4x di periode yang sama tahun lalu.
Pencapaian itu diikuti dengan current ratio yang terkelola dengan baik di 2,1x pada semester pertama 2023. (NIA)