Imbas Minyak & Korona, IHSG Rontok hingga 6,57 Persen Hari Ini
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya terjun bebas ke zona merah hingga akhir sesi II. Pasar modal Indonesia rontok 361 poin atau 6,57% ke level 5.136.
IDXChannel – Sama seperti penutupan sesi I siang tadi, pada penutupan perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya terjun bebas ke zona merah hingga akhir sesi II. Pasar modal Indonesia rontok 361 poin atau 6,57% ke level 5.136.
Penurunan IHSG pada akhir perdagangan Senin (9/3/2020) merupakan yang terburuk sejak 2008. Tercatat 527 saham yang diperdagangkan dimana 43 saham menguat, 382 saham melemah, dan 102 saham stagnan.
Sementara itu, frekuensi perdagangan terjadi 521.870 kali dengan 7 miliar lembar saham diperjualbelikan dan nilai transaksi Rp8,92 triliun.
Baca Juga : Harga Minyak Merosot 30 Persen, Ini Kata Gubernur BI
Berdasarkan data perdagangan hari ini, tercatat investor asing mencatat jual bersih (net sell) Rp445 miliar di pasar reguler. Secara akumulatif di seluruh pasar, investor asing mencatat beli bersih (net buy) Rp213 miliar.
Melirik dari sektor industri, sembilan sektoral penggerak IHSG, seluruhnya tumbang, diantaranya sektor keuangan 6,69%, sektor konsumer 6,67%, dan sektor pertambangan 6,12%.
Baca Juga : IHSG Rontok 4,2 persen di Akhir Sesi I ke Level 5.266
Di samping penyebaran virus korona yang berdampak kepada perekonomian global, penurunan IHSG juga terjadi akibat banyaknya sentimen negatif salah satunya adalah perang harga minyak diantara Arab Saudi dan Rusia, dimana minyak dunia kembali alami penurunan tajam hingga menyentuh angka terendah sejak 12 Februari 2016 yang tercatat tembus 30%. Penurunan tersebut adalah persentase terbesar sejak 17 Januari 1991.
Saat ini diketahui Arab Saudi, berusaha menekan Rusia. Penekanan yang dilakukan Saudi terhadap Rusia meliputi penolakan pemotongan produksi yang diusulkan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen utama lainnya berjuang menopang harga di pasar pasar sejak 2014 dan 2016 karena meningkatnya produksi shale oil AS.
Baca Juga : Perang Harga Minyak Saudi dan Rusia, Brent Anjlok 31,5 Persen
Daftar saham di top losers yakni saham PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp1.500 atau 8,67% ke Rp15.800, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) turun Rp675 atau 9,31% ke Rp6.575, saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) turun Rp575 atau 8,27% ke Rp6.375, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) turun Rp750 atau 11,72% ke Rp5.650, dan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun Rp240 atau 9,8% ke Rp2.210.
Sedangkan deretan saham di top gainers yakni saham PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) naik Rp60 atau 3,43% ke Rp1.810, saham PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) naik Rp40 atau 2,29% ke Rp1.790, saham PT Jakarta Setiabudi International Tbk naik Rp90 atau 9,47% ke Rp1.040, saham PT Pratama Widya Tbk (PTPW) naik Rp125 atau 17,61% ke Rp835, dan saham PT Esta Multi Usaha Tbk (ESTA) naik Rp84 atau 70 persen ke Rp204. (*)