MARKET NEWS

Imbas Sentimen The Fed dan Situasi China, Harga Minyak Mentah Turun

Suparjo Ramalan 22/04/2022 14:32 WIB

Harga minyak mentah mengalami penurunan perdagangan siang hari, imbas sentimen kondisi China dan kebijakan The Fed.

Imbas Sentimen The Fed dan Situasi China, Harga Minyak Mentah Turun (Dok.MNC)

IDXChannel- Harga minyak mentah mengalami penurunan perdagangan siang hari ini.

Menurut data bursa Intercontinental Exchange (ICE) Jumat (22/4/2022) hingga pukul 12:45 WIB, harga minyak Brent Juni 2022 turun -1,26% di USD106,97 per barel. Sedangkan Brent Juli 2022 melemah -1,25% di USD106,61 per barel.

West Texas Intermediate (WTI) kontrak Juni 2022 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) tertekan -1,24% di USD102,50 per barel, sementara WTI Juli 2022 koreksi -1,19% di USD101,73 per barel.

Turunnya harga minyak mentah siang ini merupakan kelanjutan dari sesi sebelumnya, menuju penurunan mingguan sebesar 4 persen.

Pekan ini merupakan fase perdagangan yang cenderung fluktuatif bagi komoditas tersebut, dipicu oleh sejumlah sentimen, seperti prospek kenaikan suku bunga, permintaan yang lemah di China, hingga kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global yang lambat akibat konflik Rusia dan Ukraina.

Gubernur bank sentral China, Yi Gang, mengatakan pada Jumat (22/4) bahwa negara tersebut tidak kebal terhadap guncangan eksternal dan tengah dirundung tekanan dari meningkatnya angka infeksi baru Covid-19.

Prospek permintaan yang lemah dari China selaku importir minyak terbesar di dunia terus membebani pasar. Otoritas Shanghai memperingatkan warganya bahwa lockdown yang telah berlangsung selama tiga minggu akan dicabut setelah transmisi penularan diberantas. .

"Kekhawatiran pertumbuhan di China membebani harga minyak di Asia hari ini, diperparah oleh aksi jual di pasar ekuitas yang karena juga dipicu kekhawatiran dari pengetatan Fed," kata Analis OANDA, Jeffrey Halley, dilansir Reuters, Jumat (22/4/2022).

Kendati demikian, pasokan minyak dinilai masih berlangsung ketat, sebagai respons kelanjutkan kabar rencana embargo cadangan minyak dari Rusia oleh Uni Eropa.

"Kemungkinan embargo ini, sebagai sanksi yang sedang berlangsung terhadap Rusia, serta kekurangan pasokan yang disebabkan oleh perang Ukraina akan membantu harga minyak tetap kuat dalam jangka panjang," kata Analis CMC Markets, Tina Teng.

(IND) 

SHARE