Inbreng Saham WIKA ke PTPP Ditargetkan Rampung 2025
Kementerian BUMN menargetkan tujuh perseroan di sektor infrastruktur yang bakal dilebur menjadi tiga perusahaan saja.
IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan inbreng saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) ke PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) bisa rampung pada 2025.
Saat ini Erick masih menunggu keputusan dari Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo soal konsolidasi kedua entitas konstruksi pelat merah tersebut.
“Udah, lagi nunggu keputusan dari Menteri PU. Kalau bisa kita dorong tahun depan bisa tuntas,” ujar Erick saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2024).
Adapun Kementerian BUMN menargetkan tujuh perseroan di sektor infrastruktur yang bakal dilebur menjadi tiga perusahaan saja. Proses ini masih harus menunggu Peraturan Pemerintah (PP).
Dalam skemanya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, atau WSKT dilebur ke PT Hutama Karya (Persero) atau HK. Artinya, HK bakal menjadi induk usaha WSKT.
Hutama Karya selaku induk usaha dengan kemampuan keuangannya bisa mendukung arus kas (cash flow) WSKT, ketika emiten ditugaskan menggarap proyek strategis nasional.
Lalu, PT Nindya Karya (Persero) dan PT Brantas Abipraya (Persero) dilebur ke PT Adhi Karya (Persero) Tbk alias ADHI. Kemudian, Wijaya Karya dilebur ke Pembangunan Perumahan.
Inbreng BUMN karya didasarkan pada spesialisasi perusahaan. Langkah ini penting agar perseroan bisa fokus pada lini bisnis konstruksi masing-masing, setelah diintegrasikan.
Seperti, WSKT dan HK fokus pada pembangunan jalan tol, ADHI, Nindya, dan Brantas Abipraya menggarap proyek di bidang transportasi. Misalnya, lintasan LRT. Kemudian, WIKA dan PTPP difokuskan untuk pembangunan gedung.
(DESI ANGRIANI)