Incar Dana Rp33,55 Miliar, Menn Teknologi Segera IPO
Menn Teknologi Indonesia Tbk telah menetapkan harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) sebesar Rp33,55 per saham.
IDXChannel - Menn Teknologi Indonesia Tbk telah menetapkan harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) sebesar Rp33,55 per saham. Dengan demikian, perseroan mengincar dana segar sebesar Rp33,55 miliar dari gelaran IPO ini.
Perseroan saat ini tengah memasuki masa penawaran umum hingga 14 April 2023 mendatang. Setelah itu, perseroan akan secara resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode MENN pada 18 April 2023.
MENN menawarkan sebanyak 430,20 juta saham atau 30% dari modal disetor dan ditempatkan. Bersamaan dengan IPO, calon emiten teknologi ini juga menerbitkan sebanyak 286,80 juta Waran Seri I atau sebesar 28,57% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.
Adapun, Waran Seri I dapat dilaksanakan setelah enam bulan sejak diterbitkan, sampai dengan enam bulan berikutnya yaitu pada 18 Oktober 2023 sampai dengan 18 April 2024.
Perihal penggunaan dana, sebesar Rp1,68 miliar dana hasil IPO akan digunakan untuk untuk pembayaran sebagian utang pokok pihak ketiga. Lalu, sekitar Rp12,40 miliar akan digunakan perseroan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex).
Secara rinci, sebesar Rp10,34 miliar akan digunakan untuk pembelian dan pengadaan perangkat IoT device, yang nantinya akan digunakan untuk jasa corporate lease.
Kemudian, sebesar Rp2,06 miliar akan digunakan untuk pengembangan software pendukung, di mana perseroan akan mengembangkan software pendukung namun tidak terbatas pada Vehicle weight sensor, mobile tracking, cold-chain monitoring dan lainnya.
Selanjutnya, sekitar Rp2 miliar dari dana hasil IPO akan digunakan untuk menyewa bangunan, yang nantinya akan digunakan perseroan sebagai cabang dan service point center baru yang berlokasi di Medan, Cikarang, Batang (Jawa Tengah) dan Surabaya.
Adapun, sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja atau operating expenses antara lain, marketing digital, media promosi dan kegiatan peningkatan sales marketing, pembelian inventory berupa perangkat IoT device, penambahan SDM, biaya penyelenggaraan pelatihan karyawan (Manpower), serta peningkatan kesejahteraan dan kualitas SDM.
(SLF)