MARKET NEWS

Indeks LQ45 Dirombak, GGRM dan HRUM Keluar

Dinar Fitra Maghiszha 28/10/2024 09:35 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku penyelenggara bursa saham melakukan evaluasi mayor pada indeks LQ45.

Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku penyelenggara bursa saham melakukan evaluasi mayor pada indeks LQ45. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku penyelenggara bursa saham melakukan evaluasi mayor pada indeks LQ45. Perubahan terjadi pada dua saham dalam indeks tersebut.

Kedua saham yang keluar tersebut yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Harum Energy Tbk (HRUM). Dua saham tersebut diganti penghuni baru yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

"Periode efektif konstituen 1 November 2024 sampai dengan 31 Januari 2025," kata Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma lewat keterbukaan informasi, Senin (28/10/2024).

Sesuai namanya, indeks LQ45 berisikan kumpulan 45 saham dari berbagai sektor yang masuk dalam 60 perusahaan teratas denga likuiditas tertinggi dan nilai kapitalisasi pasar terbesar di BEI. Evaluasi atas indeks dilakukan setiap enam bulan sekali.

ADMR yang merupakan emiten batu bara metalurgi yang memiliki nilai kapitalisasi pasar sekitar Rp58 triliun akan memiliki bobot terhadap LQ45 sebesar 0,40 persen. Sementara SMRA, perusahaan properti dengan nilai pasar Rp10 triliun memiliki bobot 0,28 persen terhadap indeks.

BEI juga melakukan perubahan bobot emiten terhadap indeks LQ45 sesuai dengan nilai kapitalisasi pasarnya. Tiga saham dengan bobot terbesar dalam LQ45 ditempati oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 15 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 15 persen, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) 13 persen.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE