MARKET NEWS

Indeks S&P 500 Akhirnya Masuk Bull Market, IHSG Masih Loyo

Aldo Fernando - Riset 09/06/2023 10:05 WIB

Indeks saham acuan Amerika Serikat (AS) S&P 500 Index akhirnya memasuki bull market atau tren kenaikan.

Indeks S&P 500 Akhirnya Masuk Bull Market, IHSG Masih Loyo. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Indeks saham acuan Amerika Serikat (AS) S&P 500 Index akhirnya memasuki bull market atau tren kenaikan seiring optimisme investor bahwa bank sentral Paman Sam Federal Reserve (The Fed) akan segera mengakhiri kenaikan suku bunga.

Dalam kamus investasi, bull market terjadi ketika suatu indeks melonjak 20% atau lebih dari level terendah terakhirnya.

Pada Kamis (8/6) waktu AS, indeks S&P 500 naik 0,62 persen ke posisi 4.293,93. Ini berarti, indeks yang berisikan 500 perusahaan terbuka terbesar AS tersebut sudah melonjak 20,04 persen dari level terendah terakhir (recent bottom) pada 12 Oktober 2022 di angka 3.577,03. (Lihat grafik di bawah ini.)

Saham-saham teknologi raksasa menjadi pemenang utama, seperti yang terjadi sepanjang tahun ini, mulai dari Apple Inc., Nvidia Corp., Amazon.com Inc., dan  hingga Microsoft Corp.

Mengutip BloombergNews, Kamis (8.6), sebelumnya, indeks Nasdaq 100, yang didominasi saham teknologi, telah masuk ke pasar bull pada 29 Maret lalu dan naik lebih dari 32% sepanjang tahun ini.

Harapan pasar soal The Fed yang akan menghentikan kenaikan suku bunga adalah katalis terbaru yang mendorong kenaikan saham Negeri Paman Saham. Sejak bank sentral tersebut memberi sinyal minggu lalu bahwa kemungkinan tidak akan ada kenaikan suku bunga dalam pertemuan 13-14 Juni, S&P 500 telah naik 2,7%, mendorongnya melewati ambang bull market.

Praktis, kenaikan indeks utama Wall Street telah melampaui harapan pada awal 2023, yang umumnya diperkirakan akan mengalami kerugian dalam enam bulan pertama tahun ini dan diikuti kemungkinan kenaikan di paruh kedua 2023.

Meskipun adanya reli ini, sejumlah pihak yang skeptis tetap ada. Beberapa ahli strategi ekuitas memprediksi, indeks saham akan berakhir lebih rendah pada akhir tahun dibandingkan saat ini, sedangkan sejumlah analis lainnya memperkirakan ‘cuan’ akan memudar ke depan.

Sementara, dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih lesu, kendati aliran dana asing mulai masuk kembali. Sejak awal tahun (YtD) hingga Jumat (9/6), pukul 09.56 WIB, IHSG masih minus 2,85 persen ke posisi 6.660,19.

Asing sendiri membukukan pembelian bersih (net buy) Rp15,96 triliun di pasar reguler. Volatilitas pasca-euforia saham batu bara pada tahun lalu semakin terasa di bursa saham Tanah Air di paruh pertama tahun ini.

Pasar domestik masih menunggu katalis lanjutan, termasuk soal suku bunga The Fed dan ‘tetesan’ dana kampanye di tahun politik yang bisa mendorong konsumsi akar rumput, untuk bisa kembali ke teritorial positif. (ADF)

SHARE