Indo Pureco Pratama (IPPE) Resmi IPO, Akan Tingkatkan Ekspansi Usaha Olahan Kelapa
PT Indo Pureco Pratama Tbk resmi IPO di Bursa Efek Indonesia.
IDXChannel - PT Indo Pureco Pratama Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan minyak buah kelapa, resmi tercatat sebagai perusahaan ke-51 dan ke-763 di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham IPPE. Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 1.000.000.000 saham setara dengan 21,74 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan harga saham perdana Rp100 dan dana yang berhasil dihimpun Perseroan sebesar Rp100 miliar. Berdasarkan hasil penawaran umum pada 2 - 7 Desember 2021, saham IPPE mengalami oversubscribed 19,11 kali dari penawaran pooling.
Direktur Utama Indo Pureco Pratama, Syahmenan menjelaskan bahwa langkah Perseroan untuk masuk Bursa melalui IPO adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan ekspansi usaha, kapasitas pendanaan, tata kelola, dan prinsip keterbukaan Perseroan lebih baik sebagai perusahaan publik, yang diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi stakeholder.
“Kelapa juga merupakan komoditas yang penting bagi rakyat Indonesia dan dapat menjadi penggerak ekonomi rakyat. Hal itu dapat dilihat dari pengelolaan pertanaman kelapa di Indonesia yang sebagian besar dikelola oleh rumah tangga petani. Oleh karena itu, pengembangan kelapa menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan meningkatkan perekonomian nasional," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (9/12/2021).
Saat ini, lanjut Syahmenan, produk kelapa Indonesia banyak diperdagangkan dalam bentuk kelapa segar, kopra atau minyak kelapa. Peningkatan nilai tambah terhadap komoditas kelapa menjadi produk bernilai tambah tinggi seperti kopra dan minyak kelapa perlu ditingkatkan.
IPPE diketahui mengembangkan green economic dan menyiapkan strategi-strategi yang komprehensif yang diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar Perusahaan di industri pengolahan minyak buah kelapa, salah satunya dengan menjadi perusahan terbuka.
Rencana penggunaan dana yang diperoleh dari IPO tersebut, sekitar 40,83 persen dari dana IPO akan digunakan untuk Belanja Modal dan sisanya sekitar 39,11 persen dari dana IPO akan digunakan untuk Modal Kerja.
Penggunaan dana dari perolehan Penawaran Umum yang digunakan untuk Belanja Modal diantaranya sekitar 40,83 persen digunakan untuk pembelian mesin-mesin untuk pabrik CCO (Crude Coconut Oil), RBD (Refined Bleaching Deodorised), VCO (Virgin Coconut Oil), dan Packaging, sekitar 34,84% digunakan untuk pembangunan pabrik (perdirian baru dan perluasan), sekitar 24,33% digunakan untuk pembelian tangki stock.
“Sedangkan penggunan Modal Kerja digunakan untuk pembelian bahan baku, operasional kantor, perizinan, transportasi, biaya produksi, dan operasional lainya”, ungkap Syahmenan.
Adapun Perseroan menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT KGI Sekuritas Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam IPO ini. (TIA)