MARKET NEWS

Indomobil (IMAS) Terdampak Merger Raksasa Otomotif Nissan-Honda, Ini Jawaban Manajemen

Desi Angriani 21/12/2024 07:00 WIB

Adapun Indomobil merupakan agen pemegang merek (APM) untuk berbagai merek kendaraan, termasuk Nissan.

Indomobil (IMAS) Terdampak Merger Raksasa Otomotif Nissan-Honda, Ini Jawaban Manajemen (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) membenarkan rumor merger antar raksasa otomotif Jepang yakni Nissan Motor dan Honda Motor.

Adapun Indomobil merupakan agen pemegang merek (APM) untuk berbagai merek kendaraan, termasuk Nissan.

Jika rencana merger terealisasi, akan membawa dampak pada strategi bisnis dan operasional IMAS terutama distribusi dan layanan purna jual merek Nissan di Indonesia.

Direktur Utama Indomobil Sukses Jusak Kertowidjojo menyebut, belum ada pembicaraan antara perseroan dengan Nissan terkait aksi korporasi tersebut.

"Informasi terkait merger memang benar. Sampai saat ini belum ada pembicaraan antara Indomobil dengan Nissan Global terkait rencana merger dengan Honda Motor," kata Jusak Kertowidjojo menjawab pertanyaan Bursa, Jumat (20/12/2024).

Lebih lanjut, manajemen belum dapat menjawab dampak jangka pendek dan jangka panjang akibat penggabungan usaha itu dari sisi operasional, penjualan produk Nissan di Indonesia, termasuk pendapatan, laba operasional dan laba tahun berjalan.

Namun demikian, saham IMAS terpantau merah sejak rumor tersebut berkembang. Pada 19-20 Desember 2024, saham Indomobil turun masing-masing 3,72 persen ke harga Rp905 dan 1,1 persen ke harga Rp895.

"Tidak ada informasi/kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi hidup perusahaan serta dapat mempengaruhi harga saham perusahaan," ucap dia.

Dikutip dari Forbes, Rabu (18/12/2024), negosiasi tersebut juga memasukkan Mitsubishi Motors bila kesepakatan tercapai mengingat Nissan merupakan pemegang saham terbesar Mitsubishi dengan porsi 24 persen.

Lewat merger, Honda dan Nissan tetap beroperasi sebagai perusahaan sendiri. Tapi, keduanya akan berada di bawah perusahaan induk sama yang akan dibentuk. 

Aksi korporasi ini disebut-sebut akan menciptakan produsen mobil terbesar ketiga di dunia yang dapat bersaing dengan pemimpin pasar Toyota Motor Corp dan Volkswagen AG dari Jerman.

(DESI ANGRIANI)

SHARE