Indonesia Perlu Hati-hati Hadapi Resesi Negara Paman Sam
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menilai gejolak resesi di Amerika Serikat (AS) bakal berpengaruh terhadap perdagangan minyak dunia.
IDXChannel - Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menilai gejolak resesi di Amerika Serikat (AS) bakal berpengaruh terhadap perdagangan minyak dunia. Menurut dia, AS merupakan salah satu konsumen minyak utama di dunia.
"Selama ini AS merupakan salah satu konsumen minyak utama di dunia. Sehingga kalau mereka resesi pasti akan memberikan dampak," kata Komaidi saat dihubungi MNC Portal, Jumat (29/7/2022).
Sebagaimana diketahui, AS juga mengalami lonjakan inflasi belakangan ini. Tercatat, inflasi AS sempat menyentuh 9,1 persen pada Juni lalu. Inflasi itu merupakan yang tertinggi dalam 40 tahun terakhir.
Komaidi menilai, seharusnya Republik Indonesia perlu hati-hati mengingat hubungan dagang antara Indonesia dan AS cukup signifikan. Tidak hanya itu, Indonesia juga harus cermat sebab imbas dari perang Rusia-Ukraina serta krisis yang menghantui AS.
"Dalam konteks minyak kemudian perlu lebih dicermati karena ada faktor perang Rusia-Ukraina dan krisis AS," terangnya.
Adapun Amerika Serikat (AS) secara definisi telah mengalami resesi. Negeri itu, mencatatkan pertumbuhan negatif dua kali berturut-turut selama dua kuartal dalam tahun yang sama.
Dalam pengumuman terbaru Biro Statistik, produk domestik bruto (PDB) AS pada kuartal II/2022 kontraksi atau negatif 0,9% secara tahunan (year-on-year/yoy). Padahal di kuartal I/2022 yoy, pertumbuhan pun tercatat negatif sebesar 1,6%.
(DES)