INET Siap Right Issue Rp3,2 Triliun untuk Ekspansi Besar-besaran
Sinergi Inti (INET) berencana menggelar right issue senilai Rp3,2 triliun untuk ekspansi memperluas jaringan fiber to the Home dan kabel laut.
IDXChannel - PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) berupaya untuk mengakselerasi ekspansi infrastruktur digital melalui aksi korporasi penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue senilai Rp3,2 triliun.
Langkah strategis ini bertujuan untuk menjadikan INET sebagai tulang punggung infrastruktur digital Indonesia, yang sejalan dengan visi perseroan.
Direktur Utama INET, Muhammad Arif menyampaikan, aksi korporasi ini dirancang untuk mendanai proyek infrastruktur generasi mendatang, termasuk perluasan jaringan Fiber to the Home (FTTH) dan pengembangan sistem kabel laut domestik dan internasional.
Adapun, dana sebesar Rp3,2 triliun yang ditargetkan dari right issue ini akan dialokasikan secara mayoritas untuk pengembangan infrastruktur melalui anak-anak perusahaan. Secara rinci, sebesar Rp2,8 triliun dialokasikan kepada PT Garuda Prima Internetindo (GPI) untuk membangun 2 juta koneksi FTTH di Bali dan Lombok.
Kemudian, sebesar Rp213 miliar digunakan untuk PT Pusat Fiber Indonesia (PFI) untuk pembayaran IRU (Indefeasible Right of Use) kabel laut. Lalu, sebesar Rp135 miliar untuk PT Internet Anak Bangsa (IAB) untuk rollout FTTH di Jawa, dan sisanya akan mendukung modal kerja dan pertumbuhan operasional.
"Kami akan secara agresif memperluas jaringan FTTH dengan teknologi Wi-Fi 7 terbaru, terutama di Bali, Lombok, dan Jawa, serta memperkuat sistem kabel laut kami, termasuk rute penting Jakarta-Batam-Singapura," kata Arif dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (2/12/2025).
Selain pengembangan internal, INET juga mengumumkan rencana akuisisi dua perusahaan strategis untuk memperkuat ekosistem bisnisnya melalui akuisisi. Seperti PT Trans Hybrid Communication (THC) yang di akuisisi 60,00 persen saham pengendali. THC adalah perusahaan PMA yang bergerak di layanan IP internet teknologi NAP, IP Transit, Dedicated Internet, Colocation Server, dan Managed Services.
Lalu ada PT Personel Alih Daya Tbk (PADA), di mana INET akan mengakuisisi 53,57 persen saham pengendali. Sebagai informasi, PADA adalah perusahaan yang bergerak di bidang manajemen outsourcing dan telah melayani lebih dari 80 klien dengan mempekerjakan lebih dari 8.000 orang di seluruh Indonesia.
Arif menjelaskan, akuisisi THC akan melengkapi layanan konektivitas dan data center interconnect perseroan, sementara PADA akan memperkuat kapabilitas pendukung bisnis INET.
“Ini adalah bagian dari strategi terintegrasi kami untuk menawarkan solusi digital yang komprehensif, dari konektivitas lintas pulau hingga layanan last-mile FTTH menggunakan teknologi termutakhir,” ujar Arif.
Dalam aksi korporasi tersebut, PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara, sebagai pemegang saham utama INET dengan kepemilikan 60,62 persen telah menunjukkan komitmen penuh untuk menyerap seluruh haknya senilai Rp1,78 triliun, dan bertindak sebagai pembeli siaga (stand by buyer) hingga Rp1,41 triliun.
Adapun, untuk right issue kali ini, perseroan bakal menerbitkan 12,8 miliar saham baru dengan harga Rp250 per saham, dengan rasio pelaksanaan tiga saham lama menghasilkan empat HMETD. Selain itu, investor akan mendapatkan Waran Seri II dengan rasio 50 saham baru menghasilkan 9 waran, dengan harga pelaksanaan Rp300 per saham
(Febrina Ratna Iskana)